WIDEAZONE.COM, SURABAYA | Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) melaporkan bahwa suporter Arema FC turut bertanggungjawab dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, setelah laga kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22).
TGIPF memaparkan tiga poin penting soal suporter yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10/22).
Pertama, suporter dianggap mengabaikan larangan untuk memasuki area lapangan Stadion Kanjuruhan.
Mereka juga melanggar aturan FIFA, yakni menyalakan flare atau suar, dan bahkan melempar ke lapangan.