Pemilu 2024 dan PWI

- Jurnalis

Senin, 29 Januari 2024 - 20:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurus PWI Pusat saat ngobrol bersama calon presiden no urut 1 Anies Baswedan

Pengurus PWI Pusat saat ngobrol bersama calon presiden no urut 1 Anies Baswedan

Ada berbagai persoalan di dunia pers saat itu seperti banyak media tumbuh “bagai cendawan di musim hujan”, setelah Jepang berhenti menjajah Indonesia. Banyak media baru itu produk jurnalistiknya dipertanyakan, tidak bermutu. Pengadaan jatah kertas untuk media belum rapikarena belum ada organisasi yang mengaturnya. Tetapi peserta kongres fokus untuk hal yang lebih penting, yakni bangsa dan negaranya. Sebagaimana diberitakan Kedaulatan Rakyat terbitan 11 Februari 1946 dalam kongres ditegaskan bahwa,”Tiap wartawan Indonesia berkewajiban bekerja bagi kepentingan Tanah Air dan bangsa dengan senantiasa mengingat akan persatuan bangsa dan kedaulatan negara.”

Baca Juga:  Penetapan Jembatan Ampera sebagai Wahana Wisata Perlu Ditinjau Ulang

Di Harian Merdeka terbitan 12 Februari 1946, dituliskan,”Kongres Wartawan Indonesia yang dilangsungkan di Solo pada tgl 9 dan 10 ini dan dikunjungi wartawan seluruh Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan, menegaskan sikap wartawan adalah: Tiap wartawan Indonesia berkewajiban bekerja bagi kepentingan Tanah Air dan Bangsa serta selalu mengingat akan Persatuan Bangsa dan Kedaulatan Negara.”

Berita di dua suratkabar berwibawa itu menunjukkan apa dan bagaimana PWI yang terlibat sejak awal sejak republik ini berdiri. Hari lahirnya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pers Nasional berawal dari sejarah ini. Penetapan HPN bukan sekadar diskusi pengurus PWI saat kongres di Padang tahun 1978, diusulkan ke pemerintah dan yang ditetapkan dengan Keppres No 5 tahun 1985 oleh Presiden Soeharto sebagaimana sering disampaikan sebagai argument oleh wartawan antiHPN. Tanggal 9 Februari sangat jelas maknanya bagi bangsa Indonesia. Baca. Bacalah. Jangan amnesia sejarah.

Berita Terkait

Penetapan Jembatan Ampera sebagai Wahana Wisata Perlu Ditinjau Ulang
Alfi Rustam Sebut Harkitnas 2024 Titik Tolak Kebangkitan Bangsa Indonesia
Menghapus Jejak Dekolonisasi Indonesia Terhadap Keraton Kuto Besak
Ulang Tahun Kabisat di 2024: Dari Mana Asal Usulnya?
Sosok Penjaga Kemurnian Pemilu
5 Tahun, Bang Atal S Depari Pimpin PWI
‘Mata Hati’ Menetapkan Seorang Pemimpin Idola
MUSIK
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 17:28 WIB

Penetapan Jembatan Ampera sebagai Wahana Wisata Perlu Ditinjau Ulang

Senin, 20 Mei 2024 - 20:06 WIB

Alfi Rustam Sebut Harkitnas 2024 Titik Tolak Kebangkitan Bangsa Indonesia

Rabu, 6 Maret 2024 - 18:40 WIB

Menghapus Jejak Dekolonisasi Indonesia Terhadap Keraton Kuto Besak

Senin, 29 Januari 2024 - 20:52 WIB

Pemilu 2024 dan PWI

Minggu, 31 Desember 2023 - 13:39 WIB

Ulang Tahun Kabisat di 2024: Dari Mana Asal Usulnya?

Berita Terbaru

Puluhan warga negara asing [WNA] asal Cina membanjiri PT China Road and Bridge Coorporation [CRBC] di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Breaking News

Puluhan WNA Cina Banjir di PT CRBC Muba, Pribumi “Kuli Parit”

Minggu, 16 Mar 2025 - 16:57 WIB

Kondisi warga dusun 3 Slaro Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin tanpa aliran liatrik, padahal instalasi sudah terpasang.

Breaking News

Warga Slaro Tagih Janji Bupati-Wabup Muba Soal Listrik

Sabtu, 15 Mar 2025 - 16:49 WIB

Pemerintah Desa [Pemdes] Peracak Jaya Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur menggelar Musyawarah untuk menyerap aspirasi masyarakat.

OKU Timur

Pemdes Peracak Jaya Serap Aspirasi Masyarakat dengan Musyawarah

Sabtu, 15 Mar 2025 - 07:23 WIB