KAPAN Kabut Asap Karhutla Kabur dari Bumi Sriwijaya?

by Abror Vandozer

tangkapan layar IQAir Map [Peta kualitas udara Palembang] pada Jumat 29 September 2023
tangkapan layar IQAir Map [Peta kualitas udara Palembang] pada Jumat 29 September 2023

KAPAN kabut asap Karhutla [kebakaran hutan dan lahan] dapat kabur dari bumi Sriwijaya? Tentunya hal ini menjadi ekspektasi setiap warga Kota Palembang dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Sumsel.

Bahkan, menurut prakiraan AQI, indeks kualitas udara dan polusi udara di Palembang pada Jumat 29 September 2023 sangat tidak sehat.

Pencegahan hingga penanggulangan Karhutla di Sumsel telah dilakukan berbagai stakeholder, namun kabut asap tak juga kunjung hilang namun bertambah pekat, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dan membahayakan baik pengendara motor, nelayan, hingga kesehatan bagi anak di usia 0-18 yang rentan terpapar..

Karhutla tak mengenal waktu, terkadang pagi, siang hingga malam telah menghanguskan ratusan hektare di wilayah Kabupaten OKI, OI dan Banyuasin.

Kualitas udara di Kota Empek-empek ini kian hari tambah buruk dan menduduki posisi utama di Indonesia dengan tingkat udara yang tidak sehat.

Kabut asap Karhutla berdampak pada inspeksi saluran pernapasan akut [ISPA] yang menghinggapi anak-anak hingga orang dewasa sehingga mengakibatkan penyakit batuk dan pilek.

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap persolan bencana kabut asap Karhutla?

Beberapa pelaku pembakaran lahan dan kebun telah diamankan petugas, bahkan dijebloskan ke penjara, tapi apakah bencana ini berakhir, tentu belum.

Api yang menyebar pada Karhutla ini, sulit untuk diprediksi, karena berdasarkan pantauan BPBD di lapangan, api dan asap ini keluar di tengah-tengah wilayah yang tidak mungkin terbakar atau ada aktivitas orang di sana!

Namun ternyata api dan asap keluar dari tengah-tengah [tanpa disangka-sangka] sehingga menjadi kebakaran.

Lahan-lahan yang terbakar, bukan lahan produktif ataupun pertanian, perkebunan melainkan lahan tersebut dari tahun ke tahun terbakar seperti itu lah.

Atas bencana ini mari kita sikapi dengan seksama dengan mengubah perilaku kebiasaan dalam membuka lahan untuk tidak membakarnya, ikut memberikan sosialisasi terhadap masyarakat akan bahaya Karhutla.

Bagi diri kita, untuk tetap melindungi dari paparan asap dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengurangi aktivitas di luaran dan tutup pintu tutup jendela agar asap tidak masuk.

banner 468x60

banner 468x60