Donasi Rp2 Triliun, Menakar Sikap Kesatria Kapolda Sumsel

- Jurnalis

Kamis, 5 Agustus 2021 - 19:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Kapolda Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan janji donasi Rp2 triliun dari almarhum Akidi Tio di Gedung Promotor Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Kapolda Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan janji donasi Rp2 triliun dari almarhum Akidi Tio di Gedung Promotor Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

KONTROVERSI dana hibah senilai Rp2 triliun dari keluarga pengusaha Sumsel Akidi Tio, perlu disikapi secara bijak.

Sebab hibah dana sebesar itu tampaknya bukan untuk gagah-gahan atau pamer materi. Karena anggaran yang nilainya sangat besar untuk masyarakat Sumatera Selatan terdampak virus corona di masa penerapan PPKM, merupakan bentuk perhatian keluarga Akidi Tio almarhum.

Apalagi anggaran sosial itu diserahkan langsung ke Kapolda Sumatera Selatan Prof Dt Eko Indra Heri S MM secara simbolis. Bahkan penyerahan itu disaksikan juga oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Selatan.

Logikanya ketika bantuan itu diserahkan secara langsung, justru langsung ke polisi. Jika indikasinya “penipuan” kok bantuannya diserahkan ke Kapolda Sumsel?

Apalagi Gubernur dan pejabat Sumsel ikut menyaksikan bantuan secara simbolis.

Karena itu kita harus berpikir logis tanpa prasangka buruk sebelum anggaran senilai Rp 2 triliun itu cair. Artinya kita tidak ikut gaduh dan memberi ruang membingungkan ketika persoalan itu gaduh.

Baca Juga:  Polhut Kalbar Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kayu Ilegal "Berembang": Diduga Milik Pemain Besar

Yang pasti, sebagai jurnalistik profesional, kita harus memiliki sikap mnyejukkan, dengan cara menghimpun data konkret agar persoalannya tidak menyeruak terlalu jauh.

Kita yakin, bagi anak bungsu Akidi Tio, tak ada niat buruk dengan bantuan sosial sebesar itu. Apalagi sampai “menipu” Kapolda yang menjadi tokoh utama penerima bantuan tersebut secara simbolis.

Bahkan Kapolda sendiri mengakui kekeliruanya terkait dana triliunan rupiah dari keluarga Akidi Tio tersebut.

Kepada para jurnalis, Kapolda menyatakan, kegaduhan masalah dana tersebut karena kekeliruan individu.

Terkait prestasi Kapolda Sumsel yang beberapa waktu lalu berhasil membongkar habis tingkah pola para pengedar narkoba di kawasan Tangga Buntung, Kampung Baru, Boom Baru itu, dengan sikap jantan Kapolda mengakui kekeliruannya terkait isu dana bantuan sosial itu.

Baca Juga:  Terkuak Kala Ekshumasi, Kanit Reskrim Polsek di Asahan Diduga Terlibat Penganiayaan hingga Tewaskan Pelajar

Tak ada gading yang tak retak, dan tiada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Menurut Eko, saat mendapatkan informasil ia kurang hati-hati menyikapinya.

Sebagai warga Sumatera Selatan, kita perlu mengapresiasi permohonan maaf Kapolda kepada masyarakat Indonesia atas kontroversi persoalannya.

Sebab ketika sumbangan itu diserahkan, masyarakat lebur ke dalam jumlah nilai yang sangat besar itu diserahkan ke Kapolda.

Akhirnya persoalan itu digulung polemik yang membangun pola pikir beragam dari masyakat Indonesia.

Karena itu kita patut memberi apresiasi tertinggi atas kebesaran jiwa Kapolda Sumsel sebagai ksatria. Apalagi ia juga meminta maaf kepada Kapolri, para petinggi dan pejabat di Mabes Polri, serta masyarakat Indonesia.

Secara terbuka Kapolda menyatakan bahwa saldo bantuan sosial itu nilainya tidak cukup. Kita berharap ada upaya kerjasama dengan pihak Perbankan agar masalahnya segera tuntas. (*)

Berita Terkait

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga
Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar
PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025
Inisiasi Rumdin Jadi Ruang Publik Terbuka, Ratu Dewa: Jembatan Pemerintah dan Masyarakat
Warning Wali Kota Palembang: Dishub Jangan Main-main Soal Parkir, Liar Tindak Tegas “Indomaret/Alfamart”
BREAKING NEWS: SPMB SMA Plus Negeri 17 Palembang Ditunda, Disdik Sumsel Sebut Pembahasan JUKNIS Belum Ada
Rektor IAIN Pontianak: Tudingan Korupsi Rp2,5 Miliar Tak Berdasar, Hoaks Lama
Empat Jalur SPMB Palembang 2025: Server Terakreditasi Kemendikdasmen
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 21:44 WIB

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga

Selasa, 29 April 2025 - 23:54 WIB

Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar

Selasa, 29 April 2025 - 23:25 WIB

PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025

Selasa, 29 April 2025 - 15:44 WIB

Warning Wali Kota Palembang: Dishub Jangan Main-main Soal Parkir, Liar Tindak Tegas “Indomaret/Alfamart”

Selasa, 29 April 2025 - 10:50 WIB

BREAKING NEWS: SPMB SMA Plus Negeri 17 Palembang Ditunda, Disdik Sumsel Sebut Pembahasan JUKNIS Belum Ada

Berita Terbaru

Gumpalan asap hitam dari pabrik kelapa sawit [PKS] PTPN IV Sei Silau menuai protes keras warga sekitar.

Asahan

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga

Rabu, 30 Apr 2025 - 21:44 WIB

Kejari Pontianak resmi menetapkan dan menahan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Barat Samuel dalam kasus dugaan korupsi jaringan serat optik, Selasa 29 April 2025.

Headlines

Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar

Selasa, 29 Apr 2025 - 23:54 WIB

Ketua Federasi Serikat Pertanian dan Perkebunan sekaligus Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia [FSPP-KSPSI] Sumatera Selatan Cecep Wahyudin

Headlines

PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025

Selasa, 29 Apr 2025 - 23:25 WIB