Kenapa Perlu Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah? Ini Penjelasan Kemenag

- Jurnalis

Sabtu, 9 Maret 2024 - 16:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib

WIDEAZONE.COM, JAKARTA | Kementerian Agama rutin menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadan, Syawwal, dan Zulhijjah. Hal ini sudah berlangsung sejak dekade 1950-an, sebagian sumber menyebut tahun 1962.

Hasil sidang isbat diumumkan oleh Menteri Agama dan itu menjadi momen yang ditunggu masyarakat.

Dalam perkembangan selanjutnya, MUI menerbitkan Keputusan Fatwa No 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Baca Juga:  Masyarakat Palembang Keluhkan 3625 Lampu Jalan Rusak hingga Jalan Berlubang

Fatwa itu salah satunya memutuskan bahwa penetapan awal Ramadan, Syawwal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh Pemerintah RI cq. Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib, menjelaskan sidang isbat penting dilakukan karena Indonesia bukan negara agama, bukan juga negara sekuler. Indonesia tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan.

Baca Juga:  Situs Resmi PWI Pusat Deface! ini Analisa BSSN Soal Serangan

Sidang isbat penting dilakukan karena ada banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia yang juga memiliki metode dan standar masing-masing dalam penetapan awal bulan Hijriyah.

Berita Terkait

Oknum Pejabat Dishub Palembang Buang Aset “Mike” ke Selokan
PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU Kembangkan PLTA di Indonesia
Situs Resmi PWI Pusat Deface! ini Analisa BSSN Soal Serangan
Sidang Uji Materi UU Pers, PWI Minta MK Pertegas Perlindungan Wartawan
BNN besama PWI Satukan Suara Lawan Narkoba dengan Valid Informasi
Invitasi Kepala Daerah dalam Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
Akhir Dualisme PWI Kalbar, Melebur Jadi Satu
Sumsel Jadi Provinsi Terbaik TPAKD 2025

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 10:30 WIB

Oknum Pejabat Dishub Palembang Buang Aset “Mike” ke Selokan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 08:21 WIB

PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU Kembangkan PLTA di Indonesia

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 08:02 WIB

Situs Resmi PWI Pusat Deface! ini Analisa BSSN Soal Serangan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:29 WIB

Sidang Uji Materi UU Pers, PWI Minta MK Pertegas Perlindungan Wartawan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:11 WIB

BNN besama PWI Satukan Suara Lawan Narkoba dengan Valid Informasi

Berita Terbaru

Sekretaris, Garda Prabowo Abdullah Hudedy

Banyuasin

Garda Prabowo Balas Tudingan PEDAS dengan Jalur Hukum

Kamis, 13 Nov 2025 - 20:53 WIB

PLN menyalurkan bantuan sambungan gratis listrik bagi 104 Kepala Keluarga [KK] prasejahtera di tujuh desa di Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan [TJSL] bertajuk Tirai Kasi [Terang Bagi Negeri, Kasih untuk Sesama].

Ekobis

PLN Hadirkan Terang bagi Daerah Terpencil di NTT

Rabu, 12 Nov 2025 - 22:16 WIB