Sirozi mengungkapkan, dalam memasuki di dunia kerja era industri 4.0. langkah pertama yang telah dilakukan pihaknya dalam meningkatkan kompetensi alumni agar memiliki ilmu dan skill yang baik. Salah satunya UIN terus menata kurikulum supaya lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan prodinya.
“Memiliki keahlian yang memadai sesuai kelimuan sangat diperlukan. Kita terus berupaya menata kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas,” ungkapnya disela kegiatan wisuda ke 68 UIN Raden Fatah Palembang di gedung akademik center.
Selanjutnya, ungkap Sirozi, orang yang mampu bersaing adalah orang yang memiliki integritas tinggi. Soft skill diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk kegiatan labor keagamaan dan berbagai kegiatan di masjid kampus termasuk kegiatan tahfidz.
Selain itu, alumni harus memiliki spiritual yang baik dan iman yang kuat sehingga bisa sukses dalam bersaing dengan lulusan dari berbagai kampus lainnya. Tiga kompetensi tersebut, diyakini dimiliki alumni UIN sebagai bekal bersaing di dunia kerja di era industri 4.0.
Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi dituntut untuk terus berubah. Termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas yang resultantenya adalah melahirkan alumni yang berkualitas.
Di era Revolusi Industri 4.0 ini banyak lapangan pekerjaan yang bisa diciptakan oleh para sarjana baru. Kendati demikian tantangan bagi lulusan perguruan tinggi di era ini juga semakin meningkat.
“Para sarjana baru ini tidak hanya dituntut untuk mampu bekerja di perusahaan dan instansi lainnya. Tetapi mereka harus memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang muncul seiring hadirnya Revolusi Industri 4.0,” pungkasnya (hasan basri)