WIDEAZONE.COM, JAKARTA | Selain sistem pendidikan formal berupa sekolah dan madrasah, di Indonesia juga terkenal adanya sistem pendidikan pesantren yang merupakan sistem pendidikan tertua di Nusantara. Seiring perkembangan zaman, sudah terjadi integrasi dua sistem pendidikan tersebut. Misalnya sebuah pesantren berada dalam satu manajemen dengan sekolah dan pesantren yang mengelola madrasah atau sekolah.
Manajemen yang terpadu itu membuat pengelolaannya bisa bersinergi dan berjalan baik. Namun ada juga kondisi di mana seorang santri di sebuah pesantren menjadi pelajar di sekolah atau madrasah di luar pesantren.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan Prof Mohammad Mukri mendorong sekolah dan pesantren melakukan sinkronisasi kebijakan dalam mengelola peserta didik, termasuk mengenai waktu pembelajaran setiap harinya dan waktu libur bagi santri dan pelajarnya.
Sebab faktanya, masih terdapat kesenjangan dalam jadwal libur antara sekolah dan pesantren. Hal itu berpengaruh pada psikologi santri dan siswa. Di satu sisi, ada pesantren yang masih menggunakan kalender hijriah untuk menentukan waktu libur, terutama di bulan Maulud. Di sisi lain, sekolah-sekolah umum menggunakan sistem libur yang umumnya terfokus di pertengahan dan akhir tahun masehi.