Jelang MotoGP Indonesia 2022, Sarhunta Dipersiapkan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [Menparekraf] Sandiaga Uno meninjau homestay di desa Wisata Mong, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. [Sorce: laman Kemenparekraf]
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [Menparekraf] Sandiaga Uno meninjau homestay di desa Wisata Mong, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. [Sorce: laman Kemenparekraf]

WIDEAZONE.com, NTB | Menjelang perhelatan MotoGP Indonesia 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif [Menparekraf] Sandiaga Uno meninjau homestay di desa Wisata Mong, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Infrastruktur hingga akomodasi saat penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 menjadi atensi dalam men-support kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

banner 468x60

“Perlu keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM di sekitar lokasi perhelatan MotoGP, hal itu sebagai upaya menyambut dan memberikan pelayanan bagi para wisatawan yang diprediksi mencapai 100 ribu pengunjung,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan persnya.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur saja, tutur Menparekraf, tetapi juga dibarengi dengan pengembangan SDM, di sekitar Mandalika ada 398 hunian. Nanti kita kelola permintaan warga sementara kita tampung dulu. Nantinya, kami akan hadirkan pelatihan SDM di desa ini oleh Poltekpar Lombok.

Menparekraf Sandiaga juga sempat berdialog dan mendengar aspirasi dari masyarakat setempat, agar ada penambahan hunian dan fasilitas lainnya. Ia juga menjelaskan, permintaan itu bila memungkinkan akan segera dihadirkan.

“Akan tetapi untuk yang permintaan tambahan dari warga, ini permintaan Presiden langsung dan diinstruksikan kepada Pak Basuki [Menteri PUPR] dan saya adalah, utamakan Sarana Hunian Pariwisata [Sarhunta] buat ke depannya,” ujarnya dikutip dari keterangan persnya, Jumat [14/1/2022]

Menparekraf Sandiaga melakukan pengecekan homestay di Desa Mong lantaran jumlah ketersediaan akomodasi di Lombok yang hanya 23 ribu ditambah Sarhunta sekitar 400. Hal tersebut menjadi salah satu isu yang perlu diselesaikan menjelang perhelatan MotoGP.

“Nanti sebagai alternatifnya bisa diarahkan ke homestay, cabin atau glamping, hingga cruise dan juga keterlibatan masyarakat setempat. Dan akan kami hadirkan pendampingan, karena bukan hanya membangun fisiknya tapi juga membangun masyarakat dan SDM-nya. Harapannya ini menjadi kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi kita bersama,” ujarnya.

Jadi ini sesuai dengan permintaan tambahan dari masyarakat untuk kita persiapkan dengan baik. Ini yang namanya memahami kebutuhan masyarakat.

“Agar ajang MotoGP ini langsung berdampak bukan hanya kebangkitan ekonomi tapi juga penciptaan lapangan kerja. Sudah banyak, tempat yang terfasilitasi dan dipesan untuk MotoGP,” katanya. [ab/jn]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *