WIDEAZONE.COM, OKU TIMUR–Usai menghadiri sejumlah agenda di Palembang, Rabu (6/1) sore Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru pulang kampung ke OKU Timur sekaligus menghadiri undangan haul ulama besar Syaikh Abdul Qodir Al Jilani, KH. Busthomil Karm, KH. Imam Mujer Yusuf ke 32 dan KH dan Imam Maqsudi ke- 10 di Desa Yosowinangun Kecamatan Belitang Mandang Raya, Kabupaten OKU Timur.
Herman Deru beserta rombongan memilih melakukan perjalanan darat saat bertolak ke OKU Timur, meskipun sebagai seorang gubernur ia dapat saja menggunakan fasilitas helikopter. Hal ini rupanya merupakan keinginannya sendiri lantaran ingin melihat langsung kondisi jalan secara real.
” Saya minta doanya agar ini berjalan dengan baik. Mudah-mudahan sebelum Lebaran ini sudah terlihat, di OKU tidak boleh lagi ada lobang. Supaya tahun berikutnya kita bisa berfikir yang lain lagi. Nah inilah gunanya saya dateng kesini saya mau lihat langsung kondisi masyarakat, oleh sebab itu saya malu sebenarnya naik helikopter jadi saya paksakan jeledak- jeleduk lewat darat,” tandasnya
Sebagai Bupati yang pernah memimpin OKU Timur dua periode (10 tahun) ia mengaku sengaja datang untuk mengobati rasa rindunya dengan masyarakat OKUT. Dikatakannya, OKU Timur adalah daerah yang dikenal sangat akrab dengan acara-acara keagaaman. Hal ini tampak dari tradisi-tradisi yang masih berlangsung mulai ia menjadi Bupati hingga saat ini. Masyarakat menurutnya tetap berkesinambungan mengikuti acara keagamaan walaupun dengan gayanya berbeda.
Iapun mengaku sangat bangga karena setiap tahun jumlah jamaah yang hadir pada haul kian bertambah.
“Inilah salah satu kelebihan OKUT ini akrab tanpa memandang etnis, ras dan budaya. Kita ini satu, Saya tidak mungkin mengubah kebiasaan. Saya harapkan Bupati/Walikota juga melayani masyarakat jangan ada batasan. Karena orang bisa menjadi Gubernur, Bupati,Walikota dan DPR itu karena didukung rakyat,” katanya
Menurut Herman Deru sejak awal mencalonkan diri sebagai Gubernur ia telah memasang niat dalam hati ingin menjadi Gubernur yang sesuai dengan Hadist Rasullulah agar bermanfaat bagi orang banyaj.
“Saya ingin jadi Gubernur itu sesuai hadist Rasullulah, sebaiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi orang banyak. Jadi kita sebagai muslim harus menunjukan kedewasaan yang lebih. Kita ini hidup tidak bisa sendiri, kita saling membutuhkan satu sama lain, jangan sampai keimanan kita terusik,” tambahnya
Tak ketinggalan, untuk menjaga kekompakan masyarakat sekaligus membantu warga yang tertimpa musibah secara masal ia berkomitmen akan mengaktifkan kembali uang duka atau santuna kematian di Provinsi Sumsel. (ril/el)