Gejolak PGRI Sumsel, Zulinto: Hal Biasa, Kader Diutamakan, Tidak Ada Penumpang Gelap !

Konferensi Provinsi [Konferprov] XXIII [23] Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] di Hotel Beston, Jumat malam 27 Desember 2024.
Konferensi Provinsi [Konferprov] XXIII [23] Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] di Hotel Beston, Jumat malam 27 Desember 2024.

WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Gejolak di tubuh Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] soal kontestasi pemilihan pemimpin baru adalah hal biasa, merupakan pernak-pernik dan romantika dalam organisasi.

Menurut Ketua PGRI Sumsel H Ahmad Zulinto, orang-orang yang ingin masuk dalam ranah PGRI tidak paham tentang organisasi, AD/ART [anggaran dasar-anggaran rumah tangga], sehingga mereka masuk membuat opini-opini.

“Harusnya, mereka mendalami AD/ART dari pada PGRI, jangan membaca setengah-setengah atau istilah [setetak sekutung] tapi bacalah dengan secara utuh, menyeluruh,” ungkapnya usai agenda pelaporan pertanggugjawaban selama kepemimpinan 5 tahun sebagai Ketua PGRI dalam Konferprov ke 23, Jumat malam, 27 Desember 2024.

Jadi, dengan gerakan demo yang mengatakan PGRI Sumsel harus diambil alih, menurut Zulinto untuk mengambil alih itu, tentunya terdapat alasan kuat.

“Kalau 17 Kabupaten/Kota di Sumsel menyatakan siap hadir dan siap melaksanakan Konferprov, mau diambil alih apa? Soal ini mereka [para sentimen] tidak paham dengan aturan main organisasi PGRI,” ujarnya.

“Maka dari itu, pihak-pihak seperti, mencoba bila ingin masuk organisasi hendaknya sedari dulu harus masuk dalam kepengurusan, baca itu AD/ART! Berjuang bersama, dan kami selalu mengedepankan Kader,” tegas dia.

Jelas Zulinto, .engapa tidak terjadi gejolak, sebab PGRI Sumsel, solid, kokoh dan tidak abal-abal. Tudingan terhadap PGRI Sumsel berkenaan dengan pencalonan tunggal atau hanya satu orang, ya silakan saja tidak ada masalah. “Bila, kabupaten/kota mengusulkan satu, silakan saja, mengapa ingin diperdebatkan? Silakan mau mengusul tiga, empat atau pun satu… Ya, kita terima usulan tersebut,” ujarnya.

Dengan diusulkannya satu orang, dirinya berharap pemilihan ini secara aklamasi. Artinya hal ini tidak menyimpang dari organisasi, aturan AD/ART.

“Di dalamnya [AD/ART] tertuang, apabila keputusan bisa diambil dengan musyawarah mufakat, silakan! Bila tidak lakukan voting dan sebagainya. Nah, kesemuanya itu masuk dalam ranah tuangan di dalamnya,” imbuhnya.

Orang-orang yang tidak memahami organisasi, agar sama-sama untuk belajar dan PGRI selalu mengatakan Kader itu diutamakan. “Jadi, kader itu bukannya naik dari halte tapi naiknya dari Terminal. Artinya dia pernah mengikuti struktur organisasi secara utuh, jadi tidak ada Penumpang Gelap,” tukas Zulinto.

Ketua Demisioner ini berpesan, mari semua Guru Sumatera Selatan, tetap mendukung penuh organisasi PGRI.

“PGRI adalah organisasi kita, maka cintailah dan yakinlah PGRI selalu memberikan terbaik bagi para guru untuk Sumsel,” tukasnya menutup perbincangan.

Laporan Hasan Basri | Editor Abror Vandozer

banner 468x60

banner 468x60