WIDEAZONE.com, PALEMBANG| Momen perayaan Cap Go Meh 2024 di Palembang berlangsung semarak dengan pembangunan rumah ibadah [mushola] bagi umat muslim di kawasan Vihara Yayasan Sembilan Bidadari. Cermin Implementasi Kebhinekaan.
Peletakan batu pertama pembangunan mushola serta rumah singgah di Vihara yang terletak di Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni itu dilakukan langsung oleh Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, Jumat 23 Februari 2024, sore.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan Bazar Amal dan pembagian 50 paket sembako yang diserahkan pada anak-anak panti asuhan.
Pj Walikota Ratu Dewa mengapresiasi setinggi-tingginya atas apa yang telah dilakukan Ketua Yayasan Sembilan Bidadari dalam pembangunan mushola bagi umat muslim. “Atas nama Pemkot Palembang, kami banyak mengucapkan terimakasih dan selamat tahun baru Imlek di 2024,” ungkapnya.
“Semoga perayaan Cap Go Meh memberikan kesejukan, kebahagiaan dan kesejahteraan,” ujarnya setelah penandatanganan prasasti mushola dan rumah singgah.
Ratu Dewa menuturkan bahwa ini adalah sesuatu yang baik dalam kerukunan beragama khususnya di Kota Palembang.
“Cermin dan implementasi dari kebhinekaan dalam bhinneka tunggal ika kita dan suasana kerukunan agama terlihat, budaya kita lihat ada di sini, termasuk bazar UMKM. Maka dari itu kita ucapkan terimakasih dan selamat tahun baru imlek” bebernya.
Dijelaskanya bahwa pembangunan mushola ini dilakukan karena banyaknya jumlah pengunjung muslim di Vihara Yayasan Sembilan Bidadari.
“Sementara disini [Vihara] kita berbeda agama, tetapi ibu ketua yayasan menyiapkan mushola bagi umat muslim yang ke sini ada musholla untuk beribadah,” ujarnya.
Sementara itu, Umar selaku tokoh umat muslim juga mengapresiasi pembangunan mushola di kawasan Vihara Yayasan Sembilan Bidadari.
“Alhamdulilah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan mushola di dekat vihara ini, kami tokoh agama menyambut baik dan inilah kerukunan agama kita di Indonesia,” bebernya.
Menurutnya, walaupun berbeda-beda agama tetapi tidak pernah ada perselisihan antar umat beragama di Kelurahan Bukit Sangkal.
“Di sini ada macam-macam agama, kemudian juga tempat ibadahnya ada vihara, geraja dan masjid namun tidak pernah terjadi bentrok sedikit pun. Inilah toleransi agama kita,” tutupnya. [AbV/P]