Sepenggal Cerita di Balik Wafatnya Ulama Masyhur Habib Mahdi bin Muhammad Syahab

Sepenggal Cerita di Balik Wafatnya Ulama Masyhur Habib Mahdi bin Muhammad Syahab
Sepenggal Cerita di Balik Wafatnya Ulama Masyhur Habib Mahdi bin Muhammad Syahab

WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Dewan Pembina Majelis Maulid Arbain Habib Umar Assegaf menceritakan kala almarhum Habib Mahdi bin Muhammad Syahab dirawat di rumah sakit umum daerah [RSUD] Siti Fatimah Az Zahra hingga wafat.

“Yang berduka itu kita, tapi almarhum Habib Mahdi senang, bahkan sekitar pukul 12.30 WIB di rumah sakit sampai beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir,” ungkapnya dalam cuplikan video, Selasa 17 Oktober 2023.

banner 468x60

banner 468x60

banner 468x60

Umar Assegaf mengatakan lima jam sebelumnya beliau dalam keadaan terinfus di ICU. Semua infusnya dilepas dan ketika digedor-gedor, dia jawab sebentar, sebentar dan selesai mandi beliau mau berpakaian seraya mengatakan saya mau mengisi acara.

Ketika mendiang Habib Mahdi berbaring lagi koma kembali, hingga menjelang wafatnya beliau mentalkin orang yang hadir bukan kita yang mentalkin malahan almarhum yang mentalkin. “Ini merupakan suatu Karomah yang diberikan Allah kepada beliau,” ujarnya.

“Karena memang aktivitasnya luar biasa, dia muda, energik, mendedikasikan semua waktunya untuk Dakwah Islamiah bahkan untuk meladeni orang-orang islam,” kilah dia.

Saat nakes, jelas Habib Umar Assegaf, hendak memasangkan kateter [selang kencing] beliau tidak mau. “Kemudian terdapat kencing yang menetes di pahanya, mengenai pakaian dan badannya, beliau memaksa mandi seraya mengunci kamar mandi,” kata dia.

Sementara, Ustadz Abdul Somad menyampaikan selama 6 tahun perjalanan, saya rasa tahun inilah merasa sempurna dibawanya [mendiang Habib Mahdi] ustadz Kemas Ali, lalu diajaknya saya berziarah.

“Lengkaplah rasanya perjalanan tahun ini. puncaknya adalah sama sama kami di tanah suci,” ungkap dia.

Saat kami datang bersama ustadz Habib Umar Abdul Aziz berada di rumah Sayyid Ahmad berpose kami bersama sama Buya Yahya dengan sahabat-sahabat JATT [Jaringan Alumni Timur Tengah], saya kirimkan foto tersebut ke beliau ‘Habib ini kami tadi, Habib ke mana?

Kalimat pendek dikirimnya [Habib Mahdi], Yaa Riit Kuntu Ma’akum, andai aku bisa bersama kalian, aku sudah pulang duluan ke Palembang.

“Rupanya kalimat itu selalu terngiang dipikiran. Hanya fisik saja yang jauh dari kita, tapi semangat mendiang selalu hadir di hati,” tuturnya. [AbV/HB]

banner 468x60