WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Pasca Ramadhan dan Idulfitri, Pemerintah Kota Palembang bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan [BBPOM] terus melakukan pemantauan terhadap bahan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya, baik formalin, boraks atau pun bahan yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Hal itu terpantau, saat Pemkot dan BBPOM menyasar pasar 26 Ilir Palembang untuk monitoring terhadap bahan-bahan makanan yang didagangkan.
“Hari ini kita ke Pasar 26 Ilir dan sengaja datang secara dadakan bersama BBPOM. Karena beberapa waktu lalu sebelum Idulfitri telah ditemukan makanan yang mengandung formalin, maka pasar ini menjadi pilihan kita untuk dilaksanakan sidak,” kata Wakil Walikota Fitrianti Agustinda dalam keterangannya, Senin 15 Mei 2023.
Dalam penelusuran kali ini, ungkap Finda sapaan akrabnya, pihaknya bersama BBPOM sengaja mengamankan 42 sampel untuk dilakukan pengujian. “Mulai dari tahu, mie, kerupuk serta beberapa jajanan lainnya yang didagangkan di pasar 26 Ilir. Alhamdulillah, semuanya negatif,” jelasnya.
“Tetapi, dari hasil penelusuran ada beberapa yang kita temukan, misalnya jamu yang mengandung bahan kimia obat yang sebenarnya tidak boleh lagi untuk diperjual belikan dan kita juga menemukan bumbu-bumbu yang dijual eceran yang kadaluarsanya tidak jelas,” tambahnya.
Ia juga memastikan, bahwa bumbu-bumbu yang tidak memiliki informasi kadaluarsa merupakan dagangan yang sudah melewati batas kadaluarsa.
Terhadap temuan tersebut, Fitri memastikan pihaknya akan terus melaksanakan sidak kembali bersama BBPOM ke beberapa pasar lainnya untuk benar-benar memastikan keamanan makanan yang kerap diresahkan warga.
“Kita akan kembali melakukan sidan, baik itu di pasar tradisional maupun pasar modern,” tutupnya. [Abror Vandozer/WY]