Sebab sudah berapa kali Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan aksi pemberontakan terhadap negeri ini.
Dari data yang tercatat, PKI telah melakukan pemberontakan selama tidak kali di Indonesia.
Sejak 1927, 1948 dan 1965, PKI telah melakukan pemberontakan berdarah. Menurut budayawan Taufik Ismail, sikap politik orang-orang PKI itu memang bergejolak kuat.
Di tahun 1925, misalnya, PKI yang dipimpin Munawir (Muso) sudah berencana untuk melakukan pemberontakan. Karena itu Muso diburu pemerintah Belanda. Selama itu pula ia bermukim di Thailand (Bangkok).
Sebelumnya, mereka telah melakukan pertemuan tersembunyi di Candi Prambanan terkait upaya pemberontakan tahun 1927. Saat itu, pemimpin tertinggi PKI (Sekjen), Tan Malaka dikejar-kejar pemerintah Belanda, namun posisi Tan Malaka sulit dilacak.
Meski Tan Malaka saat itu kurang setuju melakukan pemberontakan terhadap Belanda, namun para petani sudah matang oleh hasutan para pentolan PKI ketika itu.
Tan Malaka juga meminta persetujuan Joseph Stalin di Moskwa. Sebagai Ketua umum Partai Komunis Uni Soviet, Stalin setuju dengan permintaan Tan Malaka. Namun Stalin tidak tahu dengan situasi di Indonesia.
Setelah pemerintah Belanda menetapkan harga termurah bagi hasil pertanian di dalam negeri.
Hasutan pentolan PKI yang begitu mengena, membuat kaum tani berbondong-bondong ikut memberontak ke pada Belanda.
Namun pemerintah Belanda melakukan sikat habis terhadap pemberontakan para petani antek-antek PKI tersebut.
Akibatnya, 3000 petani itu ditangkap dan 400 orang di antaranya dibuang ke Boven Digul. Akhirnya, para pemberontak itu dikikis habis oleh tentara Belanda.
Memang di otak para pemimpin PKI itu hanya ingin melakukan kekuasaan terbesar bagi partainya. Karena itu jalan satu-satunya PKI menghimpun kekuatan dengan cara apapun.
Mereka tidak peduli dengan adanya kekuatan lain, seperti kekuatan religiusitas (keyakinan agama) yang banyak terdapat di Indonesia.
Satu di antara agama yang ada adalah Islam. Karena penentangan Islam terhadap PKI begitu runcing dan kukuh. Makanya diam-diam ada di antara kaum ulama dibunuh PKI.
Konsep ketidakpercayaan terhadap ajaran agama memang merupakan landasan dasar komunisme.
Terkait masalah itu, Engels menulis dua draf program untuk liga komunis dalam bentuk katekismus.
Katekismus merupakan uraian singkat sebagai doktrin keyakinan komunis untuk memberikan pengajaran tentang pemahaman keyakinan (agama) bagi keyakinan kaum komunis.
Draf pertama ditulis bulan Juni. Sedangkan draf kedua ditulis bulan Oktober 1847. Draf kedua ini dikenal sebagai Principles of Commumism (Prinsif-prinsif Komunisme) yang dibukukan tahun 1914.
Sedangkan domumen awal terkait keyakinan tentang ajaran-ajaran komunis (Draft of the Communist Confession of Faith). Atau lebih populer sebagai pengakuan iman komunis.
Uraian dokumen Draft of the Commumist Confession of Faith ini baru ditemukan 1968. Dokumen ini kemudian diterbitkan pada 1969 di Hamburg bersama empat dokumen lainnya terkait kongres pertama Liga Komunis dalam buklet bertajuk “Grunding Dikumente Bundes der Komunistent”. (dari berbagai sumber : bersambung)