“Tanaman kita di bulan Desember, Januari, Februari itu kurang lebih di atas satu juta hektare. Artinya apa? Produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret, kemudian bulan April dan Mei itu di atas daripada kebutuhan, jadi insyaallah aman,” ujarnya.
Amran menegaskan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi dampak dari El Nino terhadap sektor pertanian.
“Kita melakukan akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di Pulau Jawa, memompa air sungai yang ada, seperti Jawa timur, Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya, kita pompa ke sawah-sawah, upland, sawah-sawah tadah hujan itu kita pompa naik. Itu strategi untuk memitigasi risiko El Nino. Kemudian, yang kedua adalah kita optimalisasi lahan rawa yang IP-nya itu hanya satu kali, kita jadikan dua kali dan tiga kali,” tandasnya. (JFA)
Halaman : 1 2