WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Buka bersama (bukber) di bulan ramadan, merupakan kekuatan spiritual yang mampu mengangkat nilai tiga dimensi penting dalam kehidupan sosial.
Ketua Forum Palembang Bangkit (FPB) Sumatera Selatan Idham Rianom, mengatakan bahwa tiga dimensi itu antara lain, dimensi spiritualitas, kebangsaan, dan dimensi adat budaya.
“Dimensi spititual merupakan pemahaman penting bagi kita untuk menakar sudah sejauh apa kita melaksanakan nilai ketakwaan kepada Allah SWT,” ujar Idham Rianom saat berbuka puasa bersama anggota FPB Sumsel, di Cafe ‘n Resto d’Bambo Jalan Salim Batubara (Sekip Pangkal) Palembang, Minggu, 31 Maret 2024.
Dalam tradisi keagamaan, kata Idham, Islam mengajarkan umatnya untuk saling memberi, memahami kesulitan orang lain, serta mengkaji nilai diri sendiri di dalam pergaulan sosial.
“Karena itu kita harus mampu mengintrospeksi diri agar tidak menjadi sombong dan angkuh,” ujar Idham.
Dimensi kedua, katanya, dimensi kebangsaan. Pada tataran ini, anggota FPB yang terdiri dari berbagai suku itu mampu hidup berdampingan dengan cara bijak untuk saling menghargai. “Ini yang menguatkan kebersamaan kita,” tukas Idham.
Dari dua dimensi awal, katanya, dapat dijadikan landasan bagi sesama anggota untuk hidup saling memahami dan melakukan toleransi yang saling membantu.
Dari landasan itulah akan mengilustrasi nilai adat (kebiasaan sehari-hari) yang mampu membangun kesadaran sosial sehingga antarsesama anggota FPB bisa saling merasakan susah senangnya menghadapi tantangan kehidupan.
“Jadi, dari tiga dimensi yang dipahami secara sosial, dampaknya akan mampu mendewasakan kehidupan spiritual kita, ” tukas Idham.
Sementara itu tokoh penggagas berdirinya FPB Sumsel H Yunani Abuhasan dalam ucapan spiritualnya, mengatakan setiap individu harus mampu menanamkan kesabaran di dalam dirinya.
Sebab, kata Yunani, dalam melaksanakan puasa landasan kesabaran akan mampu meredam segala bentuk napsu yang merusak nilai ibadah berpuasa.
“Tantangan orang berpuasa memang tidak ringan. Apabila di dalam diri manusia tidak memiliki kesadaran prima, maka nilai puasa kita akan rusak,” ujar Yunani.
Maka itu Yunani berharap agar anggota FPB Sumsel dapat menanamkan kesadaran jiwa dengan landasan kesabaran.
Dalam kesempatan buka bersama itu hadir para pengurus dan anggota FPB Sumsel antara lain, Idham Abubakar (sekretaris), Susilawati (Ketua Bidang Lembaga Wanita Milenial), Merry, Vina, Andi Berman (Ketua Bidang Lembaga UMKM), Ketua Bidang Lembaga Srikandi Rahayu Ali, Ketua Lembaga Anti Korupsi dan Gratifikasi Nelman Hasibuan, Ketua Bidang Lembaga Wanita Pengusaha Kotri Yuliana, dan Rossa (Ocha), dan staf khusus bidang media, Hermanto dan Wantjik Walcott. (*)
Laporan an Anto Narasoma