FPSO Marlin Natuna Resmi “Sailaway” Dukung Ketahanan Energi Nasional

- Jurnalis

Senin, 7 Oktober 2024 - 08:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas] bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama [KKKS] Medco E&P Natuna Ltd [Medco E&P] meresmikan pelayaran atau Sailaway perdana Floating, Production, Storage, and Offloading [FPSO] Marlin Natuna pada Senin 30 September 2024 di Kantor Pusat Medco E&P, Jakarta dan Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas] bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama [KKKS] Medco E&P Natuna Ltd [Medco E&P] meresmikan pelayaran atau Sailaway perdana Floating, Production, Storage, and Offloading [FPSO] Marlin Natuna pada Senin 30 September 2024 di Kantor Pusat Medco E&P, Jakarta dan Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam.

WIDEAZONE.com, BATAM | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas] bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama [KKKS] Medco E&P Natuna Ltd [Medco E&P] meresmikan pelayaran atau Sailaway perdana Floating, Production, Storage, and Offloading [FPSO] Marlin Natuna pada Senin 30 September 2024 di Kantor Pusat Medco E&P, Jakarta dan Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam.

Marlin Natuna merupakan proyek konversi kapal tanker pertama menjadi FPSO di Indonesia. Momen ini menjadi salah satu langkah penting yang dilakukan SKK Migas bersama Medco E&P untuk terus meningkatkan kapasitas produksi migas guna mendukung ketersediaan energi nasional.

Seremoni Sail Away FPSO Marlin Natuna ini dihadiri oleh jajaran SKK Migas, Medco E&P, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] Provinsi Kepulauan Riau, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau, serta PT Hanochem Tiaka Samudera dan PT PaxOcean Batam yang menjadi pihak ketiga dalam pengerjaan proyek.

FPSO Marlin Natuna yang memiliki kapasitas produksi 250.000 barel itu akan menampung minyak bumi dari Proyek Forel di Natuna, Kepulauan Riau. Proyek Forel merupakan proyek minyak terbesar yang akan onstream di tahun 2024 dengan perkiraan produksi sebesar 10.000 BOPD (barel minyak per hari).

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyampaikan FPSO Marlin Natuna merupakan salah satu bagian dari pekerjaan Proyek Forel-Bronang yang masuk dalam Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B.

Baca Juga:  Lima Tahun Bergulir, Program "Light Up The Dream" Donasi Pegawai PLN Nyalakan 29.109 Listrik bagi Keluarga Pra Sejahtera

Wahju menyebutkan, Proyek Forel mencakup dua pekerjaan besar. Pertama adalah pengerjaan FPSO Marlin Natuna dan kedua adalah pembangunan rangkaian fasilitas produksi yang antara lain terdiri atas:
1 anjungan Well Head Platform (WHP) Forel yang akan digunakan untuk 5 sumur produksi, 1 sumur injeksi gas, dan 2 sumur tambahan untuk produksi di masa depan.
1 anjungan Well Head Platform Bronang untuk 1 sumur produksi dan 2 sumur cadangan; Instalasi pipa bawah laut 8” sepanjang 17 km dari Well Head Platform Bronang ke Well Head Platform Forel; dan
Fasilitas pendukung lainnya.

Menurut Wahju, fasilitas WHP Forel, WHP Bronang dan instalasi pipa bawah laut tersebut saat ini sudah selesai dan menunggu FPSO Marlin Natuna untuk sail away ke Laut Natuna dan melanjutkan tahapan commissioning terintegrasi (integrated commissioning) dari keseluruhan fasilitas produksi Proyek Forel-Bronang.

“WHP Bronang bahkan sudah onstream dan mengalirkan gas ke fasilitas MoGPU Hang Tuah sejak September 2023, memberikan kontribusi terlebih dahulu terhadap negara,” kata dia.

Total investasi yang dibutuhkan untuk pengerjaan Proyek Forel-Bronang secara keseluruhan mencapai sekitar US$236 juta atau sekitar Rp. 3,5 triliun dengan angka konversi saat ini. “Kami berharap investasi tersebut tidak hanya berhasil mewujudkan fasilitas produksi hulu migas, tetapi juga mampu menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional,” tambah Wahju.

Sementara, Kepala Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Darwin, mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah Daerah, SKK Migas, dan Medco E&P. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan terus memberikan dukungan terhadap industri hulu migas, termasuk kemudahan perizinan yang dibutuhkan.

Baca Juga:  PBV Bukit Asam Bina Talenta Muda Voli di Muara Enim

“Proyek diharapkan dapat memberikan multiplier effect pada ekonomi Provinsi Kepri serta berpotensi menambah Dana Bagi Hasil,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Kakanwil Bea Cukai Provinsi Kepualauan Riau, Adhang Noegroho Adhi menyampaikan pihaknya akan terus mendukung industri migas dalam operasionalnya di Batam dan terus melakukan asistensi yang berkelanjutan.

”Pada 2024 ini, khusus di Batam kami sudah memberikan fasilitas fiskal kepada industri dengan nilai pembebasan kurang lebih USD 175 juta, ini tentu akan menjadi semangat pendorong untuk perkembangan dari industri,” kata dia.

Selain itu, Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan bersyukur atas pencapaian FPSO Marlin Natuna ini. ’’Kami sangat bangga mengumumkan keberhasilan sail away FPSO Marlin Natuna.

Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim yang terus berkolaborasi dengan kontraktor, subkontraktor, vendor, dan instansi terkait untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan konstruksi dan pengujiannya. Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga proyek ini berjalan dengan aman dan lancar,’’ ungkapnya.

Menurut dia, keberhasilan ini merupakan bukti kemampuan Medco E&P dalam melaksanakan complex projects dan komitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri migas di tanah air. Ronald menambahkan, Proyek Forel akan segera onstream pada kuartal ke-4 2024. [AbV/red]

Berita Terkait

Pengakuan Dirut BSB Diperiksa Kejagung Soal Kredit Macet Rp50 Miliar, DPRD Sumsel Bakal Cek Agunan Coffindo
Pasar Digital Sasar Pasar Tradisional Palembang, Gubah Jadi Pilot Project
Sekda Edward Candra Buka Rakor dan Capacity Building TPID se-Sumsel
HUT ke-50 IWAPI, Wamen PPPA Veronika Tan: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Utama
Program Sinergi MVC, SKK Migas-KKKS Muba bersama Pemkab Muba Gelar Pelatihan Welder
PLN UID S2JB Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025: Komitmen Tingkatkan Kapasitas SDM
Cerita Usaha Kerajinan Rajut Binaan Bukit Asam, dari Hobi Jadi Cuan
Pejabat Bank Sumsel Babel Kembali Terjerat Kasus Korupsi KUR Rp18,8 Miliar, Kini Ditahan Kejati Babel
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 09:20 WIB

Pengakuan Dirut BSB Diperiksa Kejagung Soal Kredit Macet Rp50 Miliar, DPRD Sumsel Bakal Cek Agunan Coffindo

Jumat, 14 Februari 2025 - 17:36 WIB

Pasar Digital Sasar Pasar Tradisional Palembang, Gubah Jadi Pilot Project

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:36 WIB

Sekda Edward Candra Buka Rakor dan Capacity Building TPID se-Sumsel

Rabu, 12 Februari 2025 - 20:21 WIB

HUT ke-50 IWAPI, Wamen PPPA Veronika Tan: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Utama

Rabu, 12 Februari 2025 - 19:03 WIB

Program Sinergi MVC, SKK Migas-KKKS Muba bersama Pemkab Muba Gelar Pelatihan Welder

Berita Terbaru

Opick Tomboati Bakal Semarakkan Tausiah Ramadhan di Palembang

Headlines

Opick Tomboati Bakal Semarakkan Tausiah Ramadhan di Palembang

Jumat, 14 Feb 2025 - 13:09 WIB