WIDEAZONE.com, PALI | Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) menggelar Rapat Koordinasi, untuk membahas pendirian Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Kabupaten PALI, Selasa 5 Maret 2024.
Rapat dipimpin Bupati Dr Ir H Heri Amalindo MM melalui Staf Ahli Kusmayadi didampingi Kadispora PALI Kamriadi SPd MSi, Sekdin Amrullah, SPd MSi, Kabid Kepemudaan Agus Susanto SPd, Kabid peningkatan Prestasi Zulhimi, SPd MPd, Kabid Olahraga Kusmin SPd, Kabid Sarpras Haris Padli SPd, serta Analisis Olahraga.
Rakor juga turut dihadiri Kepala BPKAD M Yusi ST, Kadisdik diwakili Sekdin Harun, Kepala BKPSDM Haris Munandar, kepala Bappeda, Dinas Perkim, Dinas PUTR dan Kabag Hukum.
“Bupati PALI meminta agar dengan didirikannya Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dapat menjadi tempat bagi siswa SMP berbakat di bidang ini dapat ditampung,” ungkap Kadispora Kamriadi.
Dikatakan Kadispora, SKO adalah langkah terdepan untuk menjaring dan melatih calon atlet sejak dini, terutama pada tingkat SMP yang merupakan masa keemasan perkembangan anak.
Dalam upayanya mencetak prestasi, melalui program Bupati PALI Heri Amalindo bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan SKO di tingkat SMP. Tujuan utamanya adalah memastikan kabupaten PALI tidak kehilangan potensi atlet unggulan.
“Rakor ini juga menjadi arena untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dan stakeholder lainnya, menetapkan tugas dan fungsi kewenangan di SKO, serta membentuk Tim Penganggaran Pengelolaan SKO untuk koordinasi yang efektif,” jelasnya.
Bupati Heri Amalindo melalui Staf Ahlinya Kusmayadi memberikan apresiasi dan dukungan terhadap rencana pendirian SKO ini.
“Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan langkah positif dalam mencari dan mengali serta mengembangkan potensi atlet di Bumi Serepat Serasan ini,” imbuhnya.
Kendati demikian, Kusmayadi menyoroti pentingnya adani persiapan yang matang untuk calon atlet secara linear, dengan pembentukan petunjuk teknis (Juknis) yang terkait pelaksanaan SKO.
“Langkah ini dianggap sebagai pondasi untuk mengembangkan atlet-atlet berprestasi, langkah ini untuk memastikan kesuksesan program ini dalam mencetak prestasi di dunia olahraga,” tutupnya. (Zulman)