WIDEAZONE.com PALEMBANG | Pemkot melalui Dinas PUPR Kota Palembang kembali melakukan kolaborasi dalam menanggulangi persoalan banjir. Kali ini, menggandeng Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang.
Sebelumnya, diketahui Dinas PUPR telah menjalin kolaborasi instansi di antaranya BMKG, BBWSS VIII, BBPJN Sumsel, BPPW Sumsel, Dinas Sumber Daya Alam Sumsel, Kodim 0418] siaga dalam mengantisipasi gejolak banjir di Kota Palembang, mengingat puncak curah hujan dengan intensitas tinggi diprediksi terjadi pada Desember 2023 hingga Januari 2024.
Total 38 Komunitas bersinergi dalam mengantisipasi hingga menanggulangi banjir di Kota Palembang.
“Kita kolaborasi untuk antisipasi banjir dan genangan dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang ini,” ungkapnya Kepala Dinas PUPR Palembang Ir H Ahmad Bastari ST MT IPM ASEAN-Eng usai melantik Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang di Ruang Parameswara Sekretariat Daerah Kota Palembang pada Jumat 23 Februari 2024.
Bastari menjelaskan, Dinas PUPR Palembang berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang untuk mengurangi waktu genangan, ketinggian genangan, dan luasan genangan.
“Tiga poin ini yang penting dilakukan, kalau untuk nol genangan itu tidak mungkin,” sebutnya
Dalam mengurangi genangan, Ahmad Bastari berujar, berdasarkan waktu misalnya semula dua jam, lalu akan berkurang menjadi satu jam setelah hujan. “Misal ketinggian genangan ditargetkan tidak lebih dari 30 cm. Begitu juga dengan luas genangan kita antisipasi tidak masuk ke rumah warga,” jelas dia.
“Itu yang kita berkolaborasi mengendalikan, tidak bisa hanya satu pihak saja,” ucapnya.
Sementara, Kabid Sumber Daya Air Irigasi dan Limbah [SDA IL] Dinas PUPR Palembang, Ir RA Marlina Sylvia mengatakan bahwa Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang yang dilantik pada hari ini merupakan komunitas ke 38.
“Satu komunitas terdapat 20 anggota didalamnya yang akan berkolaborasi dengan PUPR Palembang,” katanya.
“Pembentukan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang ini adalah indikator keberhasilan dari sosialisasi yang dilakukan dari awal tahun sampai dengan akhir tahun,” ujarnya.
Marlina menginginkan dari sosialisasi dapat menghasilkan masyarakat yang sudah teredukasi, paham mengenai banjir dan penanganan genangan. [Abror Vandozer]