WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Implementasi kongkret PT PLN [persero] bersama PT Maxima dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember [ITS] dengan penanaman tiang listrik High Volume Fly Ash [HVFA] di wilayah kerja Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu [UID S2JB]. Terlebih, tiang listrik tersebut menggunakan limbah hasil pembakaran batu bara dari PLTU Bukit Asam, yakni Fly Ash dan Bottom Ash [FABA].
Kegiatan implementasi mendalam ini merupakan tindak lanjut dari riset bersama antara PLN Pusat dan ITS mengenai pemanfaatan FABA, dapat menggantikan hingga 40% komposisi semen dalam pembuatan tiang listrik tanpa mengurangi kekuatan dan ketahanannya.
Langkah tersebut menjadi wujud nyata penerapan ekonomi sirkular di sektor ketenagalistrikan, di mana limbah pembangkit tidak lagi dianggap residu, melainkan sumber daya bernilai tambah untuk mendukung infrastruktur listrik nasional.
Penanaman tiang HVFA di PLN, salah satunya di wilayah PLN UID S2JB dilakukan setelah melalui tahapan riset laboratorium, pengujian kekuatan material, hingga pembuatan tiang berukuran penuh [1:1] oleh PLN Puslitbang dan PT Maxima Beton.
Tiang berbasis HVFA ini telah memenuhi uji teknis dan mutu sesuai standar nasional, serta terbukti memiliki performa struktural yang setara bahkan lebih baik dibandingkan tiang konvensional.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menyampaikan bahwa implementasi tiang HVFA menjadi tonggak penting bagi PLN dalam mewujudkan inovasi ramah lingkungan yang mendukung target Net Zero Emission 2060.
“Penanaman tiang HVFA ini adalah bentuk nyata komitmen PLN dalam menerapkan ekonomi sirkular. Dari limbah PLTU yang dulu dianggap tidak bernilai, kini kami jadikan bagian dari solusi infrastruktur hijau menuju Net Zero Emission 2060,” ungkapnya.
Adhi menambahkan bahwa penggunaan Fly Ash sebagai pengganti sebagian semen tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menjadi langkah nyata pengurangan limbah dengan optimalisasi penggunaan ulang atau reuse Fly Ash.
Teknologi HVFA ini, jelas Adhi, sekaligus menjadi bukti bahwa kolaborasi antara BUMN, industri, dan akademisi dapat menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan efisiensi industri ketenagalistrikan.
“Melalui penanaman tiang HVFA ini, PLN tidak hanya memperkuat sistem kelistrikan tetapi juga mengedukasi masyarakat bahwa limbah pembangkit dapat dikelola menjadi solusi energi bersih,” sebutnya.
“Program ini menegaskan komitmen PLN untuk terus berinovasi dalam mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam setiap lini bisnis, sekaligus menjadi pionir penerapan ekonomi sirkular di sektor energi nasional,” tegas dia.
Editor Abror Vandozer