WIDEAZONE.com, JAKARTA | Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggarisbawahi pentingnya peran tradisi keagamaan dan kearifan lokal dalam merajut perbedaaan dan keragaman. Hal ini disampaikan Menag saat membuka Dialog Budaya Keagamaan secara virtual, Sabtu (25/9) malam.
“Berdasarkan penelitian Puslitbang Lektur Keagamaan dan Manajemen Organisasi pada tahun 2020, atas 31 rumah ibadah bersejarah, yaitu masjid, gereja, vihara, vihara tridharma, dan klenteng membuktikan, bahwa perbedaan bisa dirajut dengan tradisi keagamaan dan kearifan lokal,” ujar Menag.
Dikatakan Gus Yaqut, sapaan akrabnya, riset ini membuktikan bahwa kebudayaan berbasis tradisi lokal memberikan kontribusi yang besar dalam penguatan kehidupan beragama yang moderat sebagai jalan tengah dari dua kutub ekstrem kanan dan kiri.