Dia berharap ada link khusus informasi pemilu sederhana hadir di Tiktok. Alasannya bagi dia saat ini ruang-ruang publik termasuk media sosial termasuk Tiktok harus dijejali dengan informasi kepemiluan. Reporting channel juga penting ada untuk bisa mendapatkan prioritas dalam menurunkan konten-konten yang dinyatakan melanggar.
Dengan adanya kerja sama dengan Tiktok, Lolly juga berharap bisa meningkatkan kualitas sdm di Bawaslu berkenaan dengan dunia digital. Dia mengungkapkan perlu juga duduk bareng untuk menyamakan persepsi mengenai standar komunitas yang ada di Tiktok sesuai dengan aturan yang ada dalam Undang Undang 7/2017, sehingga tidak ada yang kontraproduktif.
“Ini bagi kami penting untuk selesai dulu di stadar komunitasnya apa bagaimana, nanti ini yang kemudian menjadi salah satu peningkatan kapasitas jajaran Bawaslu, termasuk percepatan kalau diduga ada konten yang kemudian menghasut menimbulkan kekerasan,” papar Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu.
Tiktok menyambut baik rencana MoU dan penandatanganan kerja sama dengan Bawaslu. Public Policy & Goverment Relation Manager Faris Mufid mengatakan demografi pengguna Tiktok update terakhir kurang lebih 230 juta pengguna di Asia Tenggara. Dia mengatakan apabila Bawaslu ingin membuat konten kampanye edukasi pengawasan Pemilu 2024, dia meyakini akan mendapat respon postitif.