Dari Kondektur Bus Kota Jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya

- Jurnalis

Kamis, 5 September 2024 - 09:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof Dr Iskhaq Iskandar MSc. [Foto: Sevima]

Prof Dr Iskhaq Iskandar MSc. [Foto: Sevima]

Tambah Penghasilan Jadi Kuli Panggul Pasar

Untuk menambah penghasilan, Iskhaq juga bekerja sebagai kuli panggul di pasar bersama teman satu kosnya. Setiap pagi, usai salat Subuh dirinya harus menempuh perjalanan 3 kilometer menuju pasar untuk mengangkat barang-barang belanjaan milik orang.

Kehidupan yang keras ini membuatnya harus mengatur segalanya dengan sangat hemat, termasuk pola makannya. Ia hanya makan dua kali sehari, pada pukul 10.00 dan pukul 17.00, demi bisa bertahan dalam kondisi yang serba terbatas.

Baca Juga:  K-MAKI Sumsel: TKA Cina Bangun Pabrik Pusri IIIB! Pengawasan-Upah hingga Buruh Lokal dan Perwali?

“Sesekali kita makan mie yang direbus lebih lama dari umumnya, supaya mengembangnya besar dan lembek, jadi kenyangnya bisa seharian,” ujar Iskhaq menceritakan.

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, ayah tiga anak itu, sempat bekerja di salah satu bank. Namun, pada tahun 1996, hatinya terpanggil untuk menjadi dosen di Universitas Sriwijaya. Keputusannya ini diambil dengan harapan besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri.

Baca Juga:  PLN Siagakan 325 Posko dan 3.293 Personel Selama Idul Adha 2025

Impian Iskhaq untuk melanjutkan pendidikan akhirnya terwujud. Ia berhasil melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Tokyo, Jepang. Perjalanan menuju gelar doktor ini tidaklah mudah, namun dengan semangat yang telah menemaninya sejak kecil, Iskhaq berhasil menuntaskan pendidikan tertinggi tersebut. Ia membawa pulang ilmu yang mendalam tentang oseanografi dan iklim tropis, disiplin ilmu yang kemudian menjadi bidang keahliannya hingga diberi amanah sebagai profesor.

Selanjutnya, Laksana Kondektur…

Berita Terkait

Warga 29 Ilir Kritis Nyaris Buta Disiram Air Keras: Segera Tangkap !
PEKAT-IB Sumsel Gelar Pleno II, Suparman Romans: Konsolidasi hingga Aksi Nyata 17-an
Kadisdik Palembang: UKKJ Tolak Ukur Kompetensi Jenjang dan Komitmen Guru
Prestasi Gemilang, AKBP Hadi Saefudin Pamen Polda Sumsel Penerima Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden
HIMPAS: Bongkar Dalang Akreditasi Prodi Universitas PGRI Palembang
Gubernur Herman Deru Terbitkan SE Seragam Non-ASN, Bangun Semangat Kesetaraan Identitas
Besok 26 Juni 2025, Sidang Gugatan Heri Amalindo Berlangsung di PTUN Jakarta
Sumbangan Komite SMKN 2 Palembang Terjangkau

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 12:53 WIB

Warga 29 Ilir Kritis Nyaris Buta Disiram Air Keras: Segera Tangkap !

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:07 WIB

PEKAT-IB Sumsel Gelar Pleno II, Suparman Romans: Konsolidasi hingga Aksi Nyata 17-an

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:13 WIB

Prestasi Gemilang, AKBP Hadi Saefudin Pamen Polda Sumsel Penerima Bintang Bhayangkara Nararya dari Presiden

Minggu, 29 Juni 2025 - 22:14 WIB

HIMPAS: Bongkar Dalang Akreditasi Prodi Universitas PGRI Palembang

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:43 WIB

Gubernur Herman Deru Terbitkan SE Seragam Non-ASN, Bangun Semangat Kesetaraan Identitas

Berita Terbaru