WIDEAZONE.com, OKU TIMUR | BPBD OKU Timur menggelar pelatihan kajian kebutuhan pasca bencana [Jitupasna].
Jitupasna merupakan rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak-perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan renaksi, rehabilitas serta rekonstruksi, berlangsung di Aula Binapraja II Pemerintah Kabupaten [Pemkab] OKU Timur, Selasa 21 November 2023.
Pengkajian dan penilaian meliputi identitas, perhitungan kerusakan, kerugian fisik hingga non fisik yang menyangkut aspek pembangunan perumahan atau pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial lintas sektor.
Analisis dapat melibatkan tinjauan keterkaitan dan nilai agregat dari akibat akibat bencana dan implikasi umumnya terhadap aspek-aspek fisik, perekonomian, psikososial, budaya, politik dan tata pemerintahan.
“Sesuai dengan peraturan daerah [Perda] Kabupaten OKUT 9/2023 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, kami selaku BPBD OKUT melaksanakan pelatihan Jitupasna dengan 17 peserta dari organisasi perangkat daerah [OPD] dan 20 Kecamatan di wilayah Kabupaten ini, serta digelar selama 2 hari,” ungkap Kepala BPBD OKU Timur Habibullah dalam laporannya.
Dengan diselenggarakannya pelatihan Jitupasna, jelas Habibullah, diharapkan dapat melaksanakan pengkajian dan penilaian akibat bencana.
“Mampu menganalisis dampak bencana, memperkirakan kebutuhan pasca bencana hingga mampu merekomendasikan tahap awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar penyusunan rencana rehabilitas dan rekontruksi pasca bencana,” paparnya.
Sementara, Asisten 1 Pemkab OKU Timur M Husin mengatakan bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, disebabkan faktor alam atau pun non alam sehingga menimbulkan korban jiwa kerusakan lingkungan, kerugian dan dampak psikologi kepada masyarakat terdampak bencana.
Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, Kabupaten OKU Timur telah berupaya dengan segala sumberdaya yang dimiliki, seperti pra bencana, sambung dia, kita telah membentuk desa tangguh bencana, gerakan keluarga tanggap bencana, maupun mitigasi struktural. “Serta kita bekerjasama dengan pihak pihak lain untuk tanggulangi bencana kebakaran seperti TNI-POLRI,” sebutnya menjelaskan.
Laporan Rizal Arisandi