Sultan Palembang: Pelestarian Adat Budaya “PR” The Next Wali Kota

Komitmen RD Terhadap Pelestarian Adat Budaya Palembang

Kunjungan dan dialog bersama Calon Walikota Palembang Drs Ratu Dewa Msi dan jajaran di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan M Masyur , Kecamatan IB II , Palembang, Minggu 29 September 2024, sore.
Kunjungan dan dialog bersama Calon Walikota Palembang Drs Ratu Dewa Msi dan jajaran di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan M Masyur , Kecamatan IB II , Palembang, Minggu 29 September 2024, sore.

WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Pelestarian Adat maupun Budaya di Kota Palembang menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi the next Wali Kota. Harapan itu diutarakan Sultan Palembang Darussalam Mahmud Badaruddin [SMB] IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diraja SH MKn.

“Ke depan, siapapun Wali Kota Palembang adalah pemimpin yang dapat memberikan sumbangsih terbaik, terutama pada pelestarian adat dan budaya,” ungkapnya usai menerima kunjungan dan dialog bersama calon Wali Kota H Ratu Dewa di Istana Kesultanan, Jalan Sultan M Mansyur Ilir Barat 2 Palembang, Minggu 29 September 2024, sore.

Mengapa demikian? Tentunya, kata Sultan Palembang, dengan pelestarian adat budaya dipastikan sektor Pariwisata akan menungkat, PAD [pendapatan asli daerah] naik, dan dapat menunjang ekonomi kreatif.

Hadir dalam kesempatan itu di antaranya Panglima Kemenangan Ratu Dewa-Prima Salam, Ahmad Zulinto, RM Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, Dato Pangeran Suryo Febri Irwansyah [Vebri Al Lintani], Dato Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, Pangeran Yudo Heri Mastari.

Selanjunya, seniman Palembang seperti Ali Goik, Iman Kasta, dan Heri Mastari, Edi Payuni, Fir Azwar, Marta Astra Winata, Genta, Beni, Ketua Bung Baja, Iskandar Syahbeni, kerabat kesultanan Palembang Darussalam Anna Maria, Kiki Kirana, Pembina Paguyuban Bidar dan Ketua PODSI Kota Palembang H RM Husin, Youtuber Palembang Mang Dayat [Hidayatul Fikri].

Dikatakan Sultan Palembang, pihaknya menginginkan The Next Wali Kota dapat memberikan atensinya dengan regulasi berbasiskan adat, budaya di Palembang Darussalam.

“Harapan utama yang kita inginkan perlunya pembangunan heritage di Palembang, bisa dinikmati masyarakat. Misalnya dengan membuka Kraton Kuto Besak untuk masyarakat sehingga masyarakat bisa menikmati Kraton Kuto Besak dari dalam dan luar,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya agar masyarakat tahu identitas kota Palembang bukan hanya kulinernya saja yang enak tapi juga wisata di Palembang memberikan kenyamanan dan kenangan serta edukasi yang baik meliputi budaya dan sejarah,” sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Ratu Dewa menegaskan bahwa dirinya siap melaksanakan program-program unggulan yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan seni-budaya Palembang jika terpilih.

“Saya siap menandatangani pakta integritas soal kepedulian dan komitmen terhadap seni-budaya. Silakan siapkan, seminggu lagi kita temui dan tanda tangani,” jelasnya.

Ratu Dewa menekankan pentingnya komitmen nyata dari pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan seni dan budaya Palembang. “Kita butuh ekosistem yang mendukung para seniman dan budayawan untuk berkarya,” ujarnya.

“Salah satunya melalui kebijakan yang mendukung mereka secara langsung,” tukas dia.

Selain itu, usulan yang mengemuka dalam dialog tersebut datang dari Nasir, anggota Dewan Kesenian Palembang [DKP]. Ia mengajukan agar Peraturan Daerah [Perda] tentang Kesenian dijadikan prioritas dalam program kerja 100 hari pertama Ratu Dewa jika terpilih.

Nasir menilai, perda ini akan menjadi pondasi penting bagi perkembangan dunia seni dan budaya di Palembang, yang selama ini dinilai kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.

“Perda Kesenian bisa jadi payung hukum untuk memastikan bahwa setiap kegiatan seni mendapat dukungan yang layak, baik dari segi pembiayaan maupun fasilitas,” jelasnya.

Sedangkan, Sejarawan Palembang Kms Ari Panji menambahkan bahwa keberadaan cagar budaya di Palembang membutuhkan perhatian lebih.

Menurutnya, banyak situs sejarah dan budaya yang masih terbengkalai dan kurang dilestarikan. “Cagar budaya adalah identitas kita, dan itu harus menjadi perhatian utama, selain mendukung para seniman untuk terus berkreasi,” katanya.

Berkaitan dengan lontaran itu,  Ratu Dewa kembali menyampaikan sejumlah program yang akan menjadi fokus utamanya, termasuk pembangunan Gedung Kesenian permanen di Palembang.

Gedung ini diharapkan menjadi pusat kegiatan seni, tempat berkumpul dan berkreasi bagi seniman-seniman lokal. Selain itu, Ratu Dewa juga mengusulkan pengembangan paket wisata kota tua yang menonjolkan kekayaan sejarah Palembang sebagai daya tarik pariwisata.

“Saya ingin Palembang memiliki pasar seni yang aktif dan berkelanjutan, di mana seniman dapat menampilkan karya mereka dan menjadi bagian dari perekonomian kota. Gedung Kesenian juga akan menjadi wadah untuk menampilkan pertunjukan dan karya seni, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat,” jelas Ratu Dewa.

Vebri Alintani, seorang seniman, mengapresiasi rencana pembangunan Gedung Kesenian dan realisasi pasar seni sebagai langkah nyata mendukung ekosistem seni. “Sudah saatnya kita memiliki ruang dan fasilitas yang memadai untuk berkarya dan menampilkan budaya Palembang ke dunia luar. Rencana ini sangat positif dan kami siap mendukung,” urainya.

Dengan berbagai usulan yang disampaikan, Ratu Dewa menutup dialog tersebut dengan menegaskan bahwa seni dan budaya Palembang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kota dan perlu dilestarikan. “Seni adalah jantung dari sebuah peradaban, dan kita akan memastikan denyut nadi seni Palembang terus berdetak, seiring dengan kemajuan kota ini,” kata dia.

Di penghujung [closing statement] Ratu Dewa berjanji untuk terus mendengar aspirasi masyarakat seni dan budaya serta bekerja keras mewujudkan Palembang yang lebih baik dengan menempatkan seni-budaya sebagai prioritas utama. [AbV/red]

banner 468x60

banner 468x60