WIDEAZONE.COM, JAKARTA — Stabilitas poltik di Indonesia harus terjaga. Jangan sampai keadaan politik di Indonesia gonjang-ganjing seperti di Hongkong dan Chili, akibatnya akan berdampak pada stabilitas ekonomi secara nasional.
Menurut Presiden Joko Widodo, di Chili, kenaikan biaya tranportasi sekitar empat persen saja, reaksi buruknya memicu gelombang unjukrasa masyarakat yang mengganggu stabilitas ekonomi di negara itu.
“Kita tidak mau seperti itu. Sekarang ini, dibanding negara-negara lain, ekonomi kita bisa berada di atas lima persen. Alhamdulillah, ini yang patut kita syukuri,” ujar Presiden Joko Widodo seusai membuka Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar, di Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Terkait dengan perkembangan ekonomi nasional yang berada di atas lima persen itulah stabilitas politik di Indonesia harus terjaga.
Jika stabilitas politik di Indonesia bergejolak, dampaknya akan berbahaya. Karena suasana seperti itu akan berpengaruh pada kepercayaan investor ke pada Indonesia. “Jika stabilitas politik di Indonesia tidak baik, maka tidak akan ada investor yang mau berinvestasi ke Indonesia,” ujar Kepala Negara.
Menurut Joko Widodo, adanya investor yang berinvestasi ke Indonesia akan membuka lapangan yang luas bagi anak-anak bangsa.
Karena itu Presiden sangat apresiatif terhadap cara-cara berdemokrasi yang ditunjukkan Partai Golkar dalam Munas X. “Partai Golkar telah memperlihatkan persaudaraan dan kerukunan yang bisa dilihat dan dirasakan dari suasana sejuk di dalam munas partai berlambang beringin ini,” katanya.
Persaudaraan yang begitu rukun, kata Presiden, sangat penting untuk diperlihatkan ke pada rakyat. Apabila Partai Golkar tidak kondusif, maka perpolitikan nasional menjadi tidak stabil. Sebaliknya, jila Partai Golkar kondusif, maka perpolitikan di Tanah Air juga ikut kondusif.
Jika ada jalan sejuk yang benuansa persudaraan dan kerukunan, untuk apa menempuh cara-cara panas? “Yang saya takutkan, saya ini melihat dari jauh. Kalau Golkar ini pecah jadi partai baru, itulah yang khawatirkan,” ucapnya.
Maka terkait masalah itu, Presiden mengajak semua peserta Munas untuk bersama-sama menjaga Partai Golkar sebagai aset besar bagi Indonesia. “Selamat melaksanakan musyawarah nasional,” ujar Joko Widodo.
Hadir dalam Munas X Partai Golkar, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, kader senior Partai Golkar serta sejumlah pimpinan partai politik. (abror vandozer/rel)