Prahara di Pulau Maspari: Malam Prahara

- Jurnalis

Senin, 1 Mei 2023 - 18:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BAB 12: Prahara di Pulau Maspari: Malam Prahara

BAB 12: Prahara di Pulau Maspari: Malam Prahara

Perairan Pulau Maspari, Selatan Swarnadwipa

by Agus Sulaiman SE & Rohadi Wijaya

WIDEAZONE.com | Bulan purnama masih bersinar sempurna di atas Pulau Maspari. Angin laut mendesahkan kehangatan di antara pucuk pepohonan yang bermandikan cahaya bulan. Begitu juga sapuan ombak yang saling dorong mendorong ke pantai berpasir, buih-buihnya ramah menyapa tumpukan batu karang hitam. Sebagian permukaan batu karang berkilat-kilat, memantulkan kerlipan hangat sang dewi malam yang tengah dicumbu ribuan bintang.

Di ujung selat Jawa, gumpalan awan hitam nampak berarak ke arah samudera barat, merayap pelan menuju perairan pulau Maspari. Pertanda, di ujung malam nanti akan terjadi hujan badai. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, cahaya lampu kapal Wang Ji Hong nampak sendu. Cahaya penerangan dari lampion merah hanya menyala seperempatnya. Begitu juga para prajurit yang biasa bersiaga di atas kapal, malam ini nyaris hanya sepertiganya saja yang terlihat berjaga-jaga.

Malam itu, pemandangan laut yang bermandikan cahaya purnama membuat deretan kapal-kapal di sepanjang kepulauan Maspari tak semeriah parade lampion di malam tahun baru. Di dalam ruang geladak yang gelap, Wang Ji Hong mencuri-curi kesempatan mengintip pemandangan laut. Gemerlap bintangbintang di atas langit terlihat seperti taburan mutiara yang disulam di atas Pulau Maspari.

Untuk kesekian kali, hanya deru angin dan suara sapuan ombak yang terdengar di telinganya. Sinar bulan purnama yang menyusup ke bagian dalam kapal, membuat bayangan tubuhnya seperti lukisan hitam putih saat berdiri diantara celah jendela. Ji Hong berjalan hati-hati ke balik pintu ruang geladak. Ia menyembunyikan tubuhnya di balik remang-remang cahaya.

Dalam keterbatasan cahaya, perwira berzirah besi itu mengedarkan pandangannya ke sudut-sudut kapal. Mencari-cari sesuatu yang mencurigakan muncul tiba-tiba di atas lantai geladak. Setelah satu jam berlalu, Wang Ji Hong melemparkan pandangan kembali ke arah samudera lepas. “Belum ada pergerakan..” Wang Jing Hong menarik nafasnya dalam-dalam.

Udara di dalam ruang geladak mulai terasa lembab. Malam mulai beranjak. Gumpalan awan hitam sedikit demi sedikit melahap cahaya bulan hingga tersisa warna kelam. Langit yang semula bermandikan purnama, kini berangsur-angsur menjadi gelap gulita. Samudera lepas juga ikut menampakkan kegelisahannya. Buih air di laut mulai bergelombang.

Kedatangannya seolah hendak membawa pesan kematian bagi para penumpang yang berada di atas kapal. Saat butiran hujan rintik-rintik mulai berjatuhan dari langit, kabut tipis berangsur-angsur mulai menyelimuti lautan. Dalam bayang-bayang gelapnya malam, Wang Ji Hong tidak menyadari keberadaan puluhan kapal sedang bergerak cepat menuju ke arahnya.

Hujan lebat yang turun seketika seperti tumpah dari langit, seolah menjadi aba-aba bagi gerombolan perompak pimpinan Chen Zhuyi itu untuk mulai melakukan penyerangan. “Clak!” Wang Ji Hong mendengar suara pengait yang menancap di bagian lambung kapal. Hanya berselang sepuluh hitungan, suarasuara itu semakin sering terdengar.

Berita Terkait

Kali Pertama, Kota Palembang Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024
Seniman Curigai Keberangkatan 200 Peserta ke JKPI Banjarmasin
Gelar Penyuluhan Hukum, Kobar 9 Ajak Masyarakat Adat Manfaatkan Program Bantuan Hukum Cuma-Cuma
Sultan Palembang Dukung Forwida Kembangkan Budaya Melayu di Sumsel
Langkah Kongkrit Fungsi BKB Jadi Cagar Budaya
Ulama Asal Thailand Akui ‘Kota Tua’ Sumber Melayu Nusantara Berkembang
Sejarawan: Perlindungan UU Kebudayaan Belum Diejawantahkan Jadi Perda ‘Langkah Strategis Capres Terhadap Kebudayaan’
Ketua MATRA Pontianak Sebut Adat Istiadat sebagai Simbol Budaya
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Desember 2024 - 09:07 WIB

Kali Pertama, Kota Palembang Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024

Senin, 23 September 2024 - 16:27 WIB

Seniman Curigai Keberangkatan 200 Peserta ke JKPI Banjarmasin

Jumat, 26 Juli 2024 - 09:49 WIB

Gelar Penyuluhan Hukum, Kobar 9 Ajak Masyarakat Adat Manfaatkan Program Bantuan Hukum Cuma-Cuma

Kamis, 9 Mei 2024 - 19:30 WIB

Sultan Palembang Dukung Forwida Kembangkan Budaya Melayu di Sumsel

Senin, 4 Maret 2024 - 10:33 WIB

Langkah Kongkrit Fungsi BKB Jadi Cagar Budaya

Berita Terbaru

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar [TZAS] memimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional bulan April 2025 di halaman Kantor Bupati Asahan, Kamis 17 April 2025.

Asahan

Bupati Asahan Pimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:24 WIB