Pemkot Palembang Juara Tiga Video Inovasi di Indonesia

Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Diskominfo Palembang saat berlangsungnya zoom meeting yang dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kota Palembang berhasil menyabet juara tiga kategori Klaster Kota dalam perlombaan Video Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 yang diselenggarakan Kemendagri.
Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Diskominfo Palembang saat berlangsungnya zoom meeting yang dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kota Palembang berhasil menyabet juara tiga kategori Klaster Kota dalam perlombaan Video Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 yang diselenggarakan Kemendagri.

WIDEAZONE.COM, PALEMBANG — Heboh, teriakan sorakan gempita ria di ruangan tim kreatif berukuran 4×6 meter persegi pada Dinas Komonikasi dan Informatika (Diskominfo), pagi, Senin (22/6/2020).

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Diskominfo Palembang saat berlangsungnya zoom meeting yang dibuka Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kota Palembang berhasil menyabet juara tiga kategori Klaster Kota dalam perlombaan Video Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 yang diselenggarakan Kemendagri.

banner 468x60

banner 468x60

banner 468x60

Dalam raihan juara, Palembang berada di urut ketiga setelah Bogor dan Kota Semarang.

Dalam raihan juara, Palembang berada di urut ketiga setelah Bogor dan Kota Semarang.
Dalam raihan juara, Palembang berada di urut ketiga setelah Bogor dan Kota Semarang.

Kepala Diskominfo Kota Palembang, H Edison mengatakan, Kota Palembang menampilkan video inovasi daerah tatanan normal baru produktif dan aman Covid 19 dalam sektor pasar tradisional.

“Sebenarnya perlombaan ini ada 7 sektor, yaitu sektor hotel, pasar tradisional, pasar modern, pelayanan terpadu satu pintu, restoran, transportasi umum dan tempat wisata. Alhamdulillah kita meraih juara se-Indonesia di sektor pasar tradisional,” ungkapnya saat dibincangi di ruang kerjanya.

Waktu yang diberikan untuk membuat video itu pun, pihaknya bersama tim kreatif Kominfo Palembang harus berloma dengan waktu. Selama satu pekan pun, dikatakannya, menjadi waktu yang sangat singkat untuk membuat video tersebut. “Ini hasil karya tim khusus dari Diskominfo Palembang,” ungkapnya.

Meski hanya menonjolkan lima orang Sumber Daya Manusia (SDM), lanjut Edison, hasilnya pun sangat memuaskan.

“Di dalam tim itu ada 5 orang, dengan proses hari pertama kita membuat skrip videonya, dan pengerjaan video di lapangan sekaligus editing kita kerjakan selama dua hari,” jelasnya.

“Dalam pembuatan video, dinilainya cukup sederhana tersebut, ada suatu makna tersendiri. Memang bersifat edukasi untuk masyarakat khususnya untuk terus mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia menguraikan, semuanya memang menerapkan protokol kesehatan, memang ditentukan oleh WHO, mulai dari cuci tangan, penggunaan masker, Physical Distance atau pun Social Distancing.

“Semuanya itu diterapkan,” urainya.

Ia juga menuturkan, dalam video tradisional, memiliki suatu kelebihan yang dinilai mampu untuk diduplikasi daerah-daerah lain dengan sederhana.

“Memang kita ada namanya belanja via WhatsApp, yang memang setiap masyarakat itu memiliki WhatsApp. Kalau aplikasi, mungkin orang mesti download dahulu,” ungkapnya.

Kadis Kominfo berharap, melalui video tersebut, masyarakat dapat terus mematuhi protokol kesehatan guna melawan Covid-19 yang saat ini sedang melanda.

“Pastinya kita berharap dalam hal ini semua masyarakat dapat terus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya sembari mengakhiri perbincangan.

Untuk diketahui, adapun beberapa pemenang dalam Sektor Pasar Tradisional yang di bagi dalam 4 Klaster, yaitu Klaster Provinsi, Klaster Kota, Klaster Kabupaten serta Klaster Kabupaten Tertinggal, Klaster Provinsi Bali, Sulawesi Selatan dan Lampung

Untuk Klaster Kota, Bogor, Semarang dan Palembang. Sedangkan klaster kabupaten, Banyumas, Lumajang, Semarang. Kemudian klaster kabupaten tertinggal yakni, Limbata, Seram Bagian Barat dan Pesisir Barat.

Laporan Aldy

Editor Abror Vandozer

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *