“Sangat disayangkan apa yang disampaikan di media sosial oleh 2 aktivis mahasiswa yang juga ketua organisasi kemahasiswaan tersebut,” kata Edi Ariansyah Ketua KPPS dan Sobirin Ketua GPMPS, Sabtu (9/10).
“Kritikan tanpa didasari data dan informasi, terlebih menilai pemerintah propinsi belum melakukan tindakan, ini terkesan sangat subjektif. Jangan sekonyong-konyong mengatakan tidak becus dan meminta Gubernur HD mundur dari jabatannya,” ungkapnya.
Edi menuturkan, siapa pun boleh memberikan kritik terhadap kinerja pemerintah, karena kritik merupakan bentuk kontrol dengan tujuan kebaikan, akan tetapi hendaklah dikaji terlebih dahulu dan didasari dengan data infromasi secara utuh.
Rakyat Sumsel sudah tahu bahwa Pemprop tidak berdiam diri dalam menanggulangi penyebaran virus corona, seperti pendirian posko-posko.
“Gubernur memanfaatkan wisma atlit jakabaring, ada ratusan kamar yg disiapkan untuk ODP. Pemprop Sumsel sedang menyiapkan ratusan kamar isolasi untuk PDP di Wisma Atlit JSC,” terangnya.
“Tak hanya itu saja, RSUD Siti Fatimah disiapkan sebagai tempat perawatan medis bagi pasien covid, tempat isolasi, pemberian bantuan sembako, sosialisasi dan lainnya. Ini semua dilakukan sebagai upaya yang dilakukan Gubernur,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua GPMPS Sobirin mengakui bahwa Gubernur HD telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan instansi-instansi terkait serta kepada seluruh kepala daerah di Sumsel dalam penanggulangan virus ini.
Laporan N2G
Editor Abror Vandozer