“Kita dalam berdemokrasi berbeda pendapat itu biasa, berbeda sikap dalam memilih itu biasa,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan mahasiswa agar saat memilih tidak karena termakan isu hoaks atau karena ujaran kebencian. Juga, jangan mengambil pilihan karena persoalan SARA atau politik identitas.
Dia pun mengajak mahasiswa tidak memilih karena proses transaksional. “Kita memilih berdasarkan visi dan misi calon tersebut atau karena ide dan gagasan dia,” ujarnya. (JFA)
Halaman : 1 2