WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Tokoh spiritual terkemuka di Kota Palembang, Suhu Alam mengunjungi Kuburan Desa Trunyan bersejarah di Kecamatan Kintamani Provinsi Bali. Dalam kunjungannya, dia mendapatkan ilmu dan baru kali pertama melihat sosok jsnazah atau mayat yang aneh.
Suhu Alam mengatakan tata cara bagi seseorang yang telah meninggal dunia, untuk melakukan pemakaman jenazah menggunakan adat tersendiri.
“Jadi, kami mendapat informasi dari juru bicara sekaligus penjaga makam Desa Terunyan bernama Made In Toni, mengungkapkan apabila ada seseorang yang meninggal mayat itu tanpa dimandikan, dikuburkan atau digali tanah lagi,” ujarnya dalam keterangan melalui selulernya, Kamis 28 November 2024.
“Melainkan mayat itu diletakkan saja ketanah serta langsung ditutupkan dengan menggunakan kain. Begitu proses pemakaman atau adat di Kuburan Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani Provinsi Bali,” kilah Suhu Alam menceritakan.
Selain itu, katap dia, menanyakan kepada pihak sana apakah mayat tersebut akan menimbulkan bau. Sang Penjaga Makam menjawab bahwa mayat tersebut akan wangi dan tidak menimbulkan bau sedikit pun. “Dikarenakan terdapat salah satu pohon Karumenyan, dan pohon itulah membuat mayat tidak bau,” sebutnya.
Dia menambahkan, bahwa dirinya mendapat ilmu lagi dari salah satu penjaga kuburan, tidak semua orang yang dikuburkan di Kuburan Desa Terunyan.
“Ya mas, saya dapat ilmu dari mereka. Bagi warga setempat yang bisa dikuburkan hanya orang-orang dengan kematian wajar seperti sakit dan lainnya. Namun apabila mayat tersebut dibunuh atau mati tidak wajar tidak bisa dikuburkan di sana,” jelas Suhu Alam.
Selain karena kunjungan, menurutnya dirinya juga berziarah dan masuk ke kuburan Desa Terunyan.
“Ya pak, saya juga berziarah dan masuk kekuburan Desa Terunyan tersebut. Intinya dirinya merasakan sangat aneh dan jarang sekali menjumpau mayat yang dikuburkan langsung seperti ini,” tukasnya. [AbV/red]