Presiden: RI Bakal Disebut Empat Besar Ekonomi Dunia

Presiden Joko Widodo yakin di tahun 2045, Indonesia bakal disebut sebagai empat besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan USD 23.000-29.000 per tahun
Presiden Joko Widodo yakin di tahun 2045, Indonesia bakal disebut sebagai empat besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan USD 23.000-29.000 per tahun

WIDEAZONE.COM, BUSAN — Presiden Joko Widodo yakin di tahun 2045, Indonesia bakal disebut sebagai empat besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan USD 23.000-29.000 per tahun.

“Sekarang UMK kita baru mencapai Rp 2-3 juta perbulan. Nanti pendapatan kita akan mencapai Rp 27 juta. Ini lompatan besar sekali. Dan, nanti akan terjadi step-step besar, pekerjaan-pekerjaan besar di negara kita jika dilalui dengan tahapan besar jika tak terganggu turbulensi politik,” ujar Presiden Joko Widodo.

banner 468x60

Jika stabilitas politik dan keamanan berjalan stabil dan seperti ini terus, maka harapan itu akan terwujud. “Insya Allah, hitungan-hitungan itu tidak meleset,” katanya

Terkait dengan sasaran itu, komitmen Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya satu per satu mulai dilaksanakan.

Setelah sebelumnya terfokus pada pembangunan infrastruktur lima tahun ke belakang, kini konsentrasi pemerintah terfokus bagi pembangunan sumber daya manusia untuk lima tahun berikutnya.

“Saat ini pemerintah mulai menata soal riset dan inovasi. Saya berharap setelah pembangunan SDM, pemerintah alan fokus bagi pengembangan riset dan inovasi yang kita lakukan secara besar-besaran,” ujar Presiden Joko Widodo saat bertemu para ilmuwan dari Indonesia yang ada di Korea Selatan.

Pertemuan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dengan para ilmuwan dari Indonesia yang ada di Korea Selatan
Pertemuan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dengan para ilmuwan dari Indonesia yang ada di Korea Selatan

 

Saat ini, kata Presiden, dirinya akan fokus untuk bekerja yang gampang dikontrol dan diawasi. “Jadi kita tidak ingin pikiran kita itu kita konsentrasikan untuk semuanya, tap enggak ada hasil untuk semuanya,” ujar Kepala Negara, di Hotel Lotte Busan, Senin (25/11/2019).

Di ibu kota baru nanti, di samping cluster pemerintahan dan cluster pendidikan yang memuat universitas-universitas kelas dunia, Preaiden ingin merancang cluster besar untuk riset dan inovasi.

“Saya tidak tahu, ada berapa puluh ribu perisetnya nanti. Tapi saya ingin gede banget. Karena lahan di ibukota baru sudah kita siapkan. Jadi kalau sudah masuk ke sana memang harus dibelokkan. Kalau dulu anggaranya banyak ke infrastruktur, sekarang mulai kita geser ke riset dan inovasi,” kata Presiden.

Terkait dengan riset dan inovasi, Presiden menjelaskan bahwa Indinesia mulai bertransformasi. Di bidang energi, misalnya, penggunaan B20 yang tak lama lagi akan menjadi B30, berhasil mengurangi impor bahan bakar.

Selian itu, Presiden ingin agar Indonesia tidak lagi mengekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah.

“Di negara kita memang terlalu banyak barang-barang yang bisa diubah dari sebelumnya diekspor sebagai barang mentah. Barang-barang itu jadi setengah jadi. Itu strategi bisnis negara jadi ada added value. Ada nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi rakyat. “Kita harus optimis itu bIsa dikerjakan dengan baik,”katanya.

Turut mendapingi Presiden Joko Widodo antara lain, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Meko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. (abror vandozer/anto narsoma/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *