WIDEAZONE.com,,PALEMBANG | Meski pendanaan tidak memadai, namun seleksi penjaringan atlet potensial tetap dikakukan.
Ketua Umum KONI Kota Palembang H Anton Nurdin, mengatakan bahwa meski pelaksanaanya terbentur dana terkait Pekan Olahraga Kota (Porkot) antarkecamatan, namun seleksi atlet akan tetap dilakukan meski pertandingannya akan digelar dengan judul lain.
“Dalam pertandingan antarkecamatan itulah persiapan KONI Kota Palembang mencari bibit atlet yang berprestasi,” ujar Anton didampingi bendahara KONI Kota Palembang, Aliyuddin Asral, Senin (3/4/2023).
Menurut dia, atlet yang terseleksi nanti akan dikirim ke even Porprov Sumsel yang akan digelar di Lahat pada September 2023.
“Sebenarnya, antara seleksi mandiri atau pun seleksi kota yang dilakukan cabang olahraga (cabor) di tiap kecamatan, hampir sama,” tukas Anton.
Namun kecamatan mengusulkan agar atletnya disertakan dalam seleksi kota.
Menurut mantan anggota DPRD Kota Palembang itu, Porkot sangat penting sebagai hal yang prestisius bagi atlet di Kota Palembang. Artinya, kata Anton, bagaimana kota besar ini bisa menyiapkan atletnya untuk disertakan ke even Porkot nanti.
“Gaung Porkot itu menggema di kabupaten/kota lainnya. Setelah dari Porkot, atlet Kota Palembang siap menghadapi even Porprov Sumsel pada September mendatang,” imbuhnya.
Pokoknya, kata Anton, secara maksimal pihaknya siap melaksanakan Porkot untuk tahun ini. “Persiapan Porkot sudah matang. Target kita Palembang harus tetap menjadi juara umum di Porprov nanti. Tekad ini adalah harga mati,” ujar Anton Nurdin, menutup perbincangan.
Sementara itu, Bendahara KONI Kota Palembang Aliyuddin Asral menjelaskan, sebanyak 25 cabang olahraga harus tertunda dipertandingkan. Sebab karena anggaran pelaksanaan Porkot XI harus ditunda hingga dilaksanakan pada Juni-Juli 2023 mendatang. “Seyogianya Porkot harus digelar 10-17 Desember 2022,” ujar Aliyuddin menjelaskan.
Menurut Aliyuddin, anggaran pelaksanaan Porkot di tahun lalu, tidak mencukupi. Karena itu kegiatannya digelar pada tahun ini (2023). Aliyuddin akan memohon agar Pemkot Palembang memberi bantuan bagi pelaksanaan Porkot.
“Rencana untuk menggelar Porkot, sudah kami anggarkan sebesar Rp 1 hingga 3 miliar. Ini sangat fleksibel, tergantung besarnya acara. Yang penting Pemkot sudah merestui digelarnya porkot dan memberikan dana pelaksanaan. Berapa besaran dana yang diberikan kami akan menerimanya saja. Yang penting porkot bisa kita laksanakan,” ujarnya.
Aliyuddin mengatakan akan mencari jalan keluar jika porkot tidak terlaksana. “Misalnya dengan cara melakukan seleksi atlet mandiri bagi dari berbagai cabang olahraga. Pokoknya kami tidak meminta. Yang jelas, kami (KONI) tidak ingin terjadi atletnya hasil asal comot saja,” tutupnya. (*)