Jembatan di Ogan Ilir Diperkirakan Ambruk, Belum Genap Dua Bulan Direhab

Memprihatinkan, belum genap dua bulan pengerjaan rehab Jembatan penghubung antar desa Lubuk Segonang - Muara Kumbang Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan [Sumsel] pondasinya diperkirakan ambruk.
Memprihatinkan, belum genap dua bulan pengerjaan rehab Jembatan penghubung antar desa Lubuk Segonang - Muara Kumbang Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan [Sumsel] pondasinya diperkirakan ambruk.

WIDEAZONE.com, OGAN ILIR | Memprihatinkan, belum genap dua bulan pengerjaan rehab Jembatan penghubung antar desa Lubuk Segonang – Muara Kumbang Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan [Sumsel] pondasinya diperkirakan ambruk.

Tampak tanah pondasi di sebelah sisi kanan Jembatan ambruk, tidak padat alias kopong, disinyalir pengerjaan asal jadi ‘kejar tayang’ akhir tahun.

“Baru 10 hari rampung direhab, kondisi Jembatan sudah rusak. Lihat saja, di bagian sisi kanan pinggir pondasinya sudah longsor, coran pangkal [jembatan] pun masih terbilang baru, berbarengan dengan rehab pertama namun sudah hancur,” ujar salah satu warga desa Lubuk Segonang saat melintas, Rabu 18 Desember 2024.

Dari awal rehab, kata dia, dirinya tak pernah melihat papan informasi terkait pengerjaannya, berapa jumlah dana, lama masa pelaksanaan pun tidak diketahui. “Satahu saya, ini bangunan pemerintah,” ungkapnya, enggan menyebutkan nama.

Petani sawit ini, khawatir dengan keadaan bangunan jembatan, sebab dirinya berlalu lalang melewati jembatan. Menurutnya bila seperti ini, maka pondasi tidak akan bertahan lama, pastinya akan ambruk kembali.

“Pondasi hanya dubangun di pangkal jembatan saja, tidak lebar, tidak padat. Ditakutkan bila arus sungai besar terjadi tentunya membahayakan,” ucapnya.

“Sekitar dua pekan lalu, arus sungai besar menggerus tanah pondasi [longsor] di sisi kanan Jembatan. Apalagi bila arus terjadi lama pastinya ambruk, terputus akses warga di dua desa,” sebut dia.

Senada, menurut eks BPD desa setempat, rehab jembatan ini asal jadi, ingin cepat selesai saja dikejar target akhir tahun. “Bagaimana tidak? Bongkahan tanah pondasi jembatan tidak dipadatkan terlebih dulu, sepertinya pemborong ingin buru-buru cepat selesai mengejar akhir tahun,” ujarnya.

Ditambah lagi, tuturnya, sengkang atau besi behel pada tempat yang seharusnya, namun hanya diletakan di bawah, tidak diletakan sebagian di atas plat jembatan sehingga membuat coran pangkal jembatan mudah hancur dan ambruk.

Terpisah, menurut pihak Pemborong Rehab Jembatan Desa Segonang mengatakan bahwa kerusakan terjadi imbas dari pengerjaan proyek lama.

Sebenarnya, ujar dia, pekerjaan yang sudah lama, sedangkan pihaknha hanya membuat sayap dan pancang. “Berhubung kerjaan itu tergerus jadi pihaknya terdampak akan hal tersebut,” kilahnya melalui sambungan elektronik.

Jelas dia, pengerjaan itu dari tahun sebelumnya sudah tumpang tindih. Bila kerusakan telah kami perbaiki, sekarang ada kerusakan lagi… Ya, mau tak mau dibenahi lagi kerusakannnta, karena masih tanggung jawab pihaknya.

Berkenaan dengan papan informasi pengerjaan, dia berkata itu dipasang mulai awal proyek. “Itu sudah ada, tidak mungkin diperlihatkan dengan media,” ungkapnya dengan nada tinggi.

“Dana yang digunakan dana tanggap darurat APBD 2024. Terkait besarannya saya lupa ada di handphone satunya, begutupun dengan masa pengerjaannya. Saya sedang rapat, nanti dicek dahulu,” tambah dia.

Laporan Rosita Dewi | Editor Abror Vandozer

banner 468x60

banner 468x60