Sesuai dengan program HDMY 1 Desa 1 Rumah Tahfidz perwakilan forum Ponpes ini datang untuk bersilaturahmi serta memberi tahu bahwa dari kota Pagaralam program tersebut sudah berjalan dengan sangat baik serta mendukung penuh program yang berkaitan dengan pesantren.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada 15 pondok pesantren yang ada di Pagaralam dan 8 diantaranya sudah menjalankan program rumah tahfidz.
Sementara itu Gubernur Sumsel menyambut baik kedatangan para perwakilan forum pondok pesantren dari kota Pagaralam. Dia menilai berkembangnya Ponpes dna rumah tahfidz sangat baik untuk menjadikan kekuatan bagi umat muslim.
“Alhamdulillah kerinduan kita untuk dapat bertatap muka hari ini terlaksana dan mendapatkan obat dengan bertemu setelah 4 bulan kita masih mengahadapi pandemi COVID. Terimakasih atas silaturahmi ini, apa yang disampaikan terkait perkembangan ponpes saya sambut baik, bahwa ponpes di Sumsel ini merupakan langkah baik yang dimana ada sinergi positif hingga dapat memanfaatkan sinergi dari energi yang akan menjadi kekuatan umat,” ujar HD.
HD menjelaskan kembali bahwa Ponpes di provinsi sumsel sudah terdaftar di kesbangpol yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang dimana sebenarnya program ini akan terjalan apabila kegiatan belajar mengajar sudah terjadi.
“Pondok pesantren di provinsi Sumsel ini sudah terdaftar di Kesbangpol yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta sebenarnya program ini dapat berjalan jika kegiatan belajar mengajar sudah berjalan maka baru gubernur memfasilitasi ponpes tersebut,” jelasnya
HD juga mengungkapkan, bahwa esensi dari program satu desa satu rumah tahfidz ini agar dapat mengurangi buta aksara Al Quran di Sumsel.
“Sejujurnya esensi dari program yang saya jalankan ini untuk mengurangi buta aksara Quran. Saya tidak ingin masyarakat disini buta akan Alquran serta menjadikan para masyarakat sumsel bukan sekedar memiliki pengetahuan yang tinggi namun menjadikan masyarakat yang berakhlak,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Sumsel akan memfasilitasi setiap pondok pesantren yang akan menjalankan program satu desa satu rumah tahfidz. (Rill/Akip)