WIDEAZONE.com, MUBA | Sebagai wujud realisasi terhadap Program Sinergi Muba Vocational Center [MVC] bersama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin [Pemkab Muba] Tahun 2024, Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas] bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama [KKKS] Medco E&P Indonesia, Medco E&P Grissik Ltd., PHR Region 1 Zona 1 Jambi Merang (PHE JM), PHR Region 1 Zona 1 Pendopo Field, PHR Region 1 Zona 4 Ramba Field, Repsol Sakakemang BV dan Tately NV menggelar Pelatihan Welder Bidang Migas di Batam, Kepulauan Riau pada 7 hingga 21 Februari 2025.
Melalui Petrotekno, Pelatihan ini diikuti 34 orang yang berasal dari daerah operasional KKKS Muba.
Resya Junika Putra peserta dari Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Kabupaten Banyuasin berterima kasih kepada Pemkab Muba beserta SKK Migas dan KKKS di Wilayah Musi Banyuasin yang sudah mengirimkannya untuk mengikuti pelatihan Welder.
“Pelatihan ini sangat diperkukan untuk menunjang Saya dalam memasuki dunia kerja sebagai welder. Dan selama pelatihan, kami mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat seperti introduction, safety for construction, welding prerequisites, welding technical standard serta mengikuti skill assessment dan sertifikasinya,” ungkapnya.
Sementara itu, saat meninjau pelaksanaan pelatihan pada 6 Februari 2025, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK MIgas Perwakilan Sumbagsel Safei menjelaskan bahwa program ini menjadi langkah untuk memperkuat kapasitas individu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia lokal yang berada disekitar wilayah operasional Hulu Migas KKKS sehingga diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan operasi Hulu Migas,
“saya yakin para peserta yang telah mengikuti pelatihan dapat memberikan kontribusi bagi keberlanjutan operasional Hulu Migas, khususnya di wilayah Kerja,” ungkap Safei.
Ia juga menyampaikan, sinergi antara SKK Migas, KKKS, dan pemangku kepentingan lainnya harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Hal tersebut, dikatakannya tidak hanya penting untuk menjaga keberlanjutan energi nasional, tetapi juga untuk memastikan menfaat positif terhadap masyarakat sekitar. “Selain itu, program ini juga berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan terkait tantangan terkini dan masa depan,” ujarnya.
“Serta untuk mencari solusi dan inovasi dalam kegiatan pengembangan ke depan, guna mendukung mendukung program utama Presiden Republik Indonesia yaitu Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi,” jelas Safei.
Sebagai bagian dari hulu migas, disebutkan Safei, SKK Migas dan KKKS memiliki tanggung jawab besar tidak hanya untuk menjaga keberlanjutan energi nasional, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan manfaat berganda hulu migas terhadap masyarakat di sekitar wilayah kerja.
“Dalam hal ini, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah, Aparat Penegak Hukum, maupun masyarakat, sangat kami butuhkan agar tujuan besar ini dapat tercapai dengan optimal,” tutupnya. [AbV/red]