PDAM OKU Timur Setop Suplai Air Bersih, PLN Putus Aliran Listrik: Enos-Yudha?

Gaji Karyawan Belum Dibayar PDAM Way Komering Martapura

Pantauan dì lapangan, Senin 30 September 2024. Aliran listrik PDAM terputus dan minyisakan tunggakan bayar 4 bulan, sejak Juni hingga September 2024, sehingga, PLN ULP Martapura mengambil tindakan tegas terhadap Perumda Way Komering Martapura, OKU Timur.
Pantauan dì lapangan, Senin 30 September 2024. Aliran listrik PDAM terputus dan minyisakan tunggakan bayar 4 bulan, sejak Juni hingga September 2024, sehingga, PLN ULP Martapura mengambil tindakan tegas terhadap Perumda Way Komering Martapura, OKU Timur.

WIDEAZONE.com, OKU TIMUR | Era kepemimpinan Ir H Lanosin MT dan HM Adi Nugraha Purna Yudha [Enos-Yudha] pengeloaan BUMD dì Kabupaten OKU Timur menuai keluhan warga di bumi Sebiduk Sehaluan. Mengapa demikian?

Tak pelak beberapa sektor di antaranya, pengelolaan perusahaan daerah [PDAM] Way Komering Martapura dengan kondisi nyaris bangkrut alias gulung tikar.

Bahkan, kelistrikan PDAM Way Komering saat ini telah dìputus pihak PLN karena telah menunggak selama 4 bulan.

Terlebih, gaji karyawan juga sudah berbulan-bulan belum dìbayar oleh manajemen PDAM.

Pantauan dì lapangan, Senin 30 September 2024. Aliran listrik PDAM terputus dan minyisakan tunggakan bayar 4 bulan, sejak Juni hingga September 2024, sehingga, PLN ULP Martapura mengambil tindakan tegas terhadap Perumda Way Komering Martapura, OKU Timur.

Dengan menggunakan peralatan, petugas memutuskan aliran listrik yang selama berfungsi sebagai pendukung operasional mesin air.

Dampak dari pemutusan aliran listrik ini, suplai air bersih ke rumah pelanggan PDAM Way Komering khususnya dì Martapura  terganggu.

Kondisi ini tentu dìkeluhkan oleh para pelanggan. “Sebagai pelanggan, kami sangat kecewa dengan pelayanan PDAM,” ungkap Ardi Zubir warga Kotabaru.

Untuk kebutuhan sehari-hari, Ardi mengaku sangat bergantung dengan suplay air PDAM. Selain untuk mandi, juga untuk masak dan lain-lain.

“Kita sangat kecewa karena kesulitan air. Dulu tidak pernah seburuk ini pelayanan PDAM. Jaman pak Enos, justru lebih ancur,” ungkapnya.

Sementara, Manager PLN ULP Martapura Rubiansyah, membenarkan adanya pemutusan aliran listrik dì PDAM Way Komering Martapura.

Menurutnya, pemutusan ini karena tagihan listrik PDAM sudah 4 bulan belum bayar. Sejak Juni, Juli, Agustus hingga September.

“Total tunggakan listrik PDAM mencapai Rp 85 juta. Untuk itu sementara terpaksa kita putus,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur PDAM Way Komering, OKU Timur, Joko Supriyanto juga membenarkan aliran listrik dì perusahaan yang ia pimpin dìputus PLN.

Pemutusan akibat pihaknya menunggak bayaran selama tiga bulan. “Yang dìputus listriknya yang dì Martapura,” ucap Joko.

Sedangkan tambah Joko, tempat yang lain tidak. “Ini kita sedang usahakan, tolong jangan dìbesar-besarkan, karena akan kita selesaikan,” ungkapnya.

Laporan Rizal Arisandi | Editor AbV

banner 468x60

banner 468x60