Demisioner!! Zulinto Sebut Estafet Perjuangan PGRI bagi Pemimpin Baru hingga ‘Concen’ Mendikdasmen Soal Pendidikan

Konferensi Provinsi [Konferprov] XXIII [23] Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] di Hotel Beston, Jumat malam 27 Desember 2024.
Konferensi Provinsi [Konferprov] XXIII [23] Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] di Hotel Beston, Jumat malam 27 Desember 2024.

WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Konferensi Provinsi [Konferprov] XXIII [23] Persatuan Guru Republik Indonesia, Sumatera Selatan [PGRI Sumsel] kembali digelar setelah melalui fase lima tahun untuk memilih the next leader atau pemimpin baru, berlangsung selama dua hari di Hotel Beston Palembang, pada Jumat malam hingga Sabtu, 27-28 Desember 2024.

Ketua PGRI Sumsel, Dr H Ahmad Zulinto SPd MSi mengatakan konferprov merupakan satu ajang pemilihan ketua baru, diselenggarakan dalam 5 tahun sekali, sebagaimana amanat kongres, amanat AD/ART organisasi.

“Setelah dua periode, memimpin organisasi ini, tentunya masanya telah berakhir di penghujung tahun [2024]. Artinya masa bakti telah berakhir, tak bisa lagi masuk dalam kepengurusan,” ungkapnya dalam keterangan.

Alhamdulillah, ujar Zulinto, berbagai laporan disampaikan, termasuk laporan petanggungjawaban kepengurusan, dan itu sudah didengar dan diterima para pengurus 17 kabupaten/kota yang hadir dengan tanpa catatan.

Urai Zulinto, tentunya di dalam organisasi ini terdapat banyak para pendidik [ratusan] di dalamnya [se-Sumsel]. Selain itu, ajang Konferprov merupaka satu momentum PGRI menjadikan para guru untuk lebih profesional, bertanggung jawab, yang benar-benar hebat dalam mengasilkan, mendidik anak-anak bangsa, utamanya bidang kognitif, baik afektif maupun psikomotorik.

Kemudian, diharapkan ke depan PGRI untuk mampu berkolaborasi dengan pemerintah, baik itu legislatif maupun eksekutif, sebaliknya tanpa jalinan sinergi organisasi tidak akan maju. “Berharap ke depan, PGRI terus berjaya, solid, kompak, tanpa harus diobok-obok oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata dia.

Menurutnya, persoalan pernak-pernik, orang-orang ego masuk dalam organisasi biarkan saja. Terpenting, bahwa PGRI selama ini telah bersama-sama memperjuangkan nasib para guru.

“Mudah-mudahan ke depan bagaimana tentang keprofesionalan, kesejahteraan semakin meningkat dan PGRI akan selalu hadir dalam memperjuangkan itu,”

Andil PGRI Terhadap Para Guru PPPK

Zulinto mengungkap ini sudah masuk tahun ketiga, PGRI terus mendorong, memperjuangkan nasib para guru honorer untuk dapat diangkat [guru PPPK/ASN PPPK], baik itu di kabupaten/kota, provinsi hingga pusat, bahu membahu dalam persolan tersebut.

“Patut disyukuri, bahwa Sumatera Selatan, setiap [kabupaten/kota] itu lebih dari seribu para guru yang diangkat menjadi PPPK, termasuk di Kota Palembang mencapai 3000-an. Total guru honorer diangkat PPPK [Sumsel] berjumlah 20 ribu setiap tahunnya,” sebutnya.

“Artinya, perjuangan teman-teman kita [PGRI] di Kabupaten/Kota itu didengar oleh para pejabat ataupun pemerintah [eksekutif-legislatif] di sana, diharap ke depan untuk dapat terus ditingkatkan, bagaimanapun juga para honorer wajib diangkat sebagai PPPK, tidak perlu test, sebab mereka telah lama melaksanakan pengabdian,” tukas dia.

Kepastian Nasib Para Guru Honorer

Kata Zulinto, bersyukur dengan pak Menteri baru, sebab beliau sangat concen dengan Pendidikan, baik itu pada sektor pengangkatan, kesejahteraan, maupun penempatan. Artinya, bukan soal penggodokan, tapi Pemerintah sudah sangat memperhatikan dengan menyediakan kuota terbanyak untuk pengangkatan PPPK.

Menurutnya, Pak Mu’ti [Menteri Pendidikan Dasar, Menengah/Mendikdasmen] betul-betul mengerti dengan Pendidikan, beliau dari tokoh Muhammadiyah, PGRI sangat beryukur sehingga diharapkan dapat berkoloborasi dalam meningkatkan kualitas pendidik, bagaimana mengangakat para honorer Indonesia.

“Sehingga, bukan hanya digodok, tapi sudah menetapkan kuota-kuota setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan guru,” paparnya.

Usai Demisioner, Estafet Perjuangan bagi Pemimpin Baru

Kata Zulinto, kepemipinan demisioner, tapi estafet perjuangan diharapkan dilanjutkan bagi pemimpin baru [pengurus] PGRI Sumsel.

Selain itu, Soliditas organisasi perlu dijaga, program-program ke depan terhadap pendidikan pro guru, bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, soal perlindungan bagi para tenaga pendidik, secara totalitas harus diperkuat ke depannya.

“Mengapa demikian? bila estafet perjuangan ini ditingkatkan, tentunya para guru akan mencintai organisasi, mencintai para pengurus, dengan dilakukannya hal tersebut, maka soliditas akan terjaga,” urainya.

Laporan Hasan Basri | Editor Abror Vandozer

banner 468x60

banner 468x60