WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Usai dihadapkan dengan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024 lalu, kini masyarakat Indonesia akan menuju ke pesta demokrasi lanjutan, yaitu Pemilihan Kepala Daerah [Pilkada] pada tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten yang serentak digelar di November mendatang. Tentunya kesuksesan penyelenggaraan tersebut terciptanya ruang publik yang kondusif, sehat dan bersih dari berita Palsu atau feke news dan hoaks.
Hal itu terungkap dalam Workshop Peliputan Pemilu/Pilkasa 2024 yang diselenggarakan Dewan Pers [DP] di Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] dan diikuti masyarakat Pers di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis 2 Mei 2024.
Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers sekaligus Penanggung Jawab Gelaran, Totok Suryanto mengatakan bahwa kegiatan ini memiliki dua target di antaranya sebagai fungsi pendidikan, informasi, hiburan dan pengendalian sosial atau kontrol sosial di masyarakat.
Kedua, Independensi dari Pers yang harus dijaga dengan baik karena karena Pers menghubungkan publik dengan informasi yang mereka butuhkan.
“Publik diharapkan mendapatkan pencerahan, informasi yang akurat dari pers atau media yang bersifat independensi dan tidak berpihak pada salah satu kontestan,” tutur Totok usai membuka acara terssbut.
Ungkap Totok, Workshop Peliputan Pemilu/ Pilkada 2024 pada hari ini dilaksanakan di dua tempat secara bersamaan di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, dan Kick Off Workshop dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 24 April 2024.
“Mari kita bersama-sama mendapatkan pencerahan dari acara ini dari KPU Sumsel, Bawaslu, KPID, Polda Sumsel, selain itu kita juga mendapatkan keakraban dari semua rekan-rekan media di Sumatera Selatan yang hadir pada hari ini di mana kita semua mempunyai tugas untuk mengawal kegiatan Pilkada di Sumatera selatan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu berujar pergantian kepemimpinan di tingkat Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden telah dilaksanakan untuk selanjutnya sebentar lagi akan dilaksanakan perhelatan kepemimpinan di tingkat daerah.
“Setiap proses dan tahapan dilakukan secara legal, beretika dalam berpolitik dan berdemokrasi,” kata Ninik.
Ia juga mengatakan setiap tahapan harus melihat dinamika di lapangan dan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik prosesnya. “Tidak ada kekhawatiran, ketakutan karena kita harus semakin dewasa dalam berdemokrasi karena di daerah akan lebih terasa pelaksanaannya karena calon kontestan akan head to head atau berhadapan langsung dengan lawan politik karena mereka adalah teman,” ucapnya.
Oleh karena itu, peran media sangat penting untuk memfungsikan dirinya sebagai media yang independen.
“Insan media yang terlibat dalam kontestan atau menjadi tim sukses mohon untuk mengundurkan diri sejenak sebagai wartawan atau terkait pers,” tegas Ninik.
“Ini kita sampaikan dan ingatkan kembali, guna menghindari dan menjaga indepedensi dan pers tidak ikut serta dalam perebutan kekuasaan,” imbaunya.
Kemerdekaan pers filosofinya adalah kepentingan untuk warga negara yang sudah ada di UUD 1945.
Ada dua hal penting yang fungsi pers dalam Pilkada 2024 antaranya memberikan kepercayaan kepada publik khususnya di Sumatera .
“Karena dari berbagai temuan media mainstream masih menjadi rujukan masyarakat dalam informasi dan pemberitaan terutama televisi,” ungkap dia.
Hal kedua dalam Pilkada 2024, Pers dapat memberikan infomasi kepada masyarakat secara utuh, berimbang, profesional baik untuk peserta konsisten,maupun kepada masyarakat utuh, berimbang, profesional guna menjaga kepercayaan masyarakat kepada media.
“Jika fungsi pers dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pikada, maka ini akan dikatakan berhasil, karena masyarakat diberi kesempatan untuk berdialog dan sebagainya atas pemberitaan yang media sampaikan,” ujar Ninik.
Kegiatan ini juga dihadiri Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia [PWI] Provinsi Sumsel, Aliansi Jurnalis Independen [AJI] Sumsel, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia [PRSSNI] Sumsel, Asosiasi Televisi Lokal Indonesia [ATVLI] Sumsel dan insan Pers lainnya. [Abror Vandozer]