WIDEAZONE.com, PONTIANAK | Tokoh Muda Dayak Mualaf, Jono Darsono mengimbau masyafakat luas di Kalimantan Barat [Kalbar] jangan terpengaruh dan terprovokasi terhadap lontaran Ketua DPD Golkar Kalbar Maman Abdurahman yang menantang pihak-pihak dengan membawa suku dan agama pada Rakerda dan Rapimda Partai Golkar di Hotel Golden Tulip Pontianak Sabtu [7/9], kemarin. Ia menilai hal tersebut tidak pantas.
“Itu sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh elit politik yang juga sebagai wakil rakyat di tingkat nasional,” ungkapnya dalam keterangan Minggu 8 September 2024.
Sebagai aktivis muda Pemerhati Masyarakat Pedalaman, Jono Darsono mengatakan semua pembangunan baik itu insfrtruktur dan segalanya yang dibutuhkan masyarakat luas bersumber dari uang negara, baik itu APBD maupun APBN. “Sudah sewajarnya diberikan Negara bagi rakyat, masyarakat dan daerah yang membutuhkan,” ujarnya.
“Jadi, apapun itu, mengunakan uang negara bukan milik perorangan dan itu juga sudah tanggung jawab dari siapapun itu wakil rakyat baik dari tingkat daerah hingga pusat, untuk menyampaikan aspirasi rakyat dan mendorong segala bentuk pemerataan pembangunan yang ada di wilayah dapil pemilihan mereka,” tegas dia.
Jono sangat menyayangkan lontaran dari seorang tokoh nasional, Maman Abdurahman yang menyandang status sebagai wakil rakyat Kalimantan Barat di Senayan dengan tidak memikirkan dampak gejolak terhadap Publik dan memabwa suku dan agama.
“Itu sangat disayangkan sekali,” ujar Ketua DPW Kamijo [Kader Militan Jokowi] ini.
Diharapkan, sambung Jono Darsono, bagi semua elit politik sebagai panutan bagi masyarakat luas, khususnya di Kalbar jangan asal bicara bawa nama suku dan agama.
“Tolong berikan contoh yang baik kepada masyarakat agar tetep terjaga kerukunan antara umat beragama suku, adat, budaya yang ada tetap kita pertahankan, kalau kita merasa sebagai anak bangsa dan putra daerah,” ucapnya.
Jelas setiap kebutuhan masyarakat di mana pun itu daerahnya, tegas Jono selagi masih di negara kita tercinta ini itu tanggung jawab negara dan pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah. “Mari tetap kita jaga kerukunan dan ketertiban. Jangan kita rusak segala kedamaian saat ini,” tukasnya.
Editor Abror Vandozer