WIDEAZONE.COM, JAKARTA | Kebijakan pemerintah menahan dampak krisis energi ditahun 2022 menyebabkan anggaran subsidi dan kompensasi membengkak. Laporan sementara realisasi APBN 2022 menunjukkan, belanja pemerintah untuk subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp551 triliun.
“Kemarin kenaikan harga untuk Pertalite hanya 30 persen, kenaikan harga solar juga relatif modest. Ini untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, tapi konsekuensinya anggaran subsidi dan kompensasi energi melonjak lebih dari 3 kali lipat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).
Seperti diketahui dalam APBN 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp152 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi. Namun krisis energi menyebabkan harga minyak mentah melesat tinggi, hingga pemerintah harus menambah alokasi anggaran menjadi Rp502,4 triliun.
“Dan pada akhir tahun ini kita melihat realisasinya bahkan lebih tinggi lagi, yaitu 551,2 triliun. Kondisi juga dipengaruhi oleh tingginya konsumsi BBM bersubsidi dan nilai tukar rupiah,” kata Sri Mulyani.