Debat Ketiga Pilbub Banyuasin: Kedua Cabup Saling Serang Soal TPP ASN

- Jurnalis

Senin, 11 November 2024 - 09:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Debat ketiga calon bupati [Cabup] Banyuasin diwarnai aksi saling serang antara paslon nomor 1 Askolani Jasi [Asta] dan pasangan nomor 2 Slamet Somosentono [Selfi] hingga suasana pun memanas. Hal tersebut dipicu soal pertanyaan seputar keaejahteraan ASN atau PNS.

Debat ketiga calon bupati [Cabup] Banyuasin diwarnai aksi saling serang antara paslon nomor 1 Askolani Jasi [Asta] dan pasangan nomor 2 Slamet Somosentono [Selfi] hingga suasana pun memanas. Hal tersebut dipicu soal pertanyaan seputar keaejahteraan ASN atau PNS.

WIDEAZONE.com. BANYUASIN | Debat ketiga calon bupati [Cabup] Banyuasin diwarnai aksi saling serang antara paslon nomor 1 Askolani Jasi [Asta] dan pasangan nomor 2 Slamet Somosentono [Selfi] hingga suasana pun memanas. Hal tersebut dipicu soal pertanyaan seputar keaejahteraan ASN atau PNS.

Tatkala, lontaran pertanyaan dari Cabup Slamet dalam sesi tanya jawab mengungkapkan beberapa waktu yang lalu pegawai tidak sejahtera! Jadi, giat apa apa yang harus diselesaikan.

Sontak pertanyaan itu pun dijawab Cabup Askolani, pada zaman dirinya memimpin, 2018 diantik dan 2019 diadakan TPP di Banyuasin. Jadi kita berdua [Askolani-Slamet/menjabat kala itu] yang memberikan TPP, Pakde…atau mungkin Pakde sudah lupa karena umur?

“Tenaga honorer dulu hanya menerima gaji Rp400 ribu perbulan. 4300 orang sudah kami angkat menjadi PPPK dengan gajinya saat ini Rp3,9 juta,” ungkapnya dalam gelaran debat putaran ketiga Cabup Banyuasin di Wyndham Hotel, Palembang, Munggu 10 November 2024, malam.

Baca Juga:  Mantan Wawako Fitrianti Agustinda dan Suami Jadi Tersangka Korupsi PMI Palembang

Zaman COVID kemarin, Askolani mengakui dengan jujur terdapat pengurangan TPP selama 6 bulan, karena kala itu semua anggaran tersita untuk menyelamatkan anak bangsa [masyarakat Banyuasin]. “Sehingga 3 bulan tidak kita bayarkan, namun di akhir jabatan saya dengan Pakde sudah dianggarkan untuk 2024,” ujarnya.

“Dan itu, dibenarkan oleh Pj Bupati Banyuasin yang menggantikan dirinya,” kata dia.

Padahal, sambungnya, untuk tandatangan APBD itu dirinya dan Pakde Slamet yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Bupati Banyuasin.

Dirinya menegaskan tidak ada Pj yang menggantikan tanda tangannya. Memang betul yang membayarnya Pj sebab saya tidak menjabat lagi, hanya itu persoalannya namun kita sempurnakan 14 bulan PNS kita berikan 2023-2024,.

Mendengar pemjelasan itu, Pakde mengatakan pemotongan TPP tahun 2021, 2022 dan 2023. Menurutnya, COVID itu sudah pergi.

“Terus, saya sebagai Wakil Bupati mengingatkan kepada Bupati untuk membayar TPP, tapi karena itu kewenangan bupati jadi ya terus dilakukan dan Wakil Bupati tidak berwewenang,” ujarnya.

Baca Juga:  Pasangan Bukan Suami-Istri di Melawi Terjaring Razia Gabungan Ramadan

Kemudian, Peraturan Pemerintah [PP] 11/2011 mengatur gaji Kades, RT RW ini juga tidak diberlakukan. “Akhirnya kami meminta ketika jadi Wakil Bupati gaji RT saya naikan tiga kali lipat,” tuturnya.

“Pak Askolani betul menganggarkan TPP 2023 hanya 9 bulan, 14 bulan kemudian diputuskan oleh Pj,” sahut Alfi.

Tak berselang, lantas Askolani langsung menjawab apa yang disampaikan Alfi Rustam hanya omong kosong dan tidak memahami, yang ada, saudara Alfi…mengatur di Banyuasin Kakaknya [Alfi] itu asli. 2000-an masyarakat demo, saudara Alfi ‘ngatur’ dan mempengaruhi kakaknya menjadi Pj Bupati Banyuasin. “Tapi, APBD yang dibayarkan untuk ASN itu saya [Askoanj] menandatangani. Jika perku, tanya Pak Sekda,” tukasnya.

Laporan Desi OY | Editor Abror Vandozer

Berita Terkait

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga
Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar
PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025
Inisiasi Rumdin Jadi Ruang Publik Terbuka, Ratu Dewa: Jembatan Pemerintah dan Masyarakat
Warning Wali Kota Palembang: Dishub Jangan Main-main Soal Parkir, Liar Tindak Tegas “Indomaret/Alfamart”
BREAKING NEWS: SPMB SMA Plus Negeri 17 Palembang Ditunda, Disdik Sumsel Sebut Pembahasan JUKNIS Belum Ada
Rektor IAIN Pontianak: Tudingan Korupsi Rp2,5 Miliar Tak Berdasar, Hoaks Lama
Empat Jalur SPMB Palembang 2025: Server Terakreditasi Kemendikdasmen
Berita ini 101 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 21:44 WIB

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga

Selasa, 29 April 2025 - 23:54 WIB

Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar

Selasa, 29 April 2025 - 23:25 WIB

PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025

Selasa, 29 April 2025 - 15:44 WIB

Warning Wali Kota Palembang: Dishub Jangan Main-main Soal Parkir, Liar Tindak Tegas “Indomaret/Alfamart”

Selasa, 29 April 2025 - 10:50 WIB

BREAKING NEWS: SPMB SMA Plus Negeri 17 Palembang Ditunda, Disdik Sumsel Sebut Pembahasan JUKNIS Belum Ada

Berita Terbaru

Gumpalan asap hitam dari pabrik kelapa sawit [PKS] PTPN IV Sei Silau menuai protes keras warga sekitar.

Asahan

Gumpalan Asap Hitam PKS PTPN IV Tuai Protes Warga

Rabu, 30 Apr 2025 - 21:44 WIB

Kejari Pontianak resmi menetapkan dan menahan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Barat Samuel dalam kasus dugaan korupsi jaringan serat optik, Selasa 29 April 2025.

Headlines

Proyek Serat Optik Rp6 Miliar Jerat Kadis Kominfo Kalbar

Selasa, 29 Apr 2025 - 23:54 WIB

Ketua Federasi Serikat Pertanian dan Perkebunan sekaligus Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia [FSPP-KSPSI] Sumatera Selatan Cecep Wahyudin

Headlines

PENTING!! Imbauan FSPP-KSPSI Sumsel Jelang Mayday 2025

Selasa, 29 Apr 2025 - 23:25 WIB