Sosok Penjaga Kemurnian Pemilu

- Jurnalis

Kamis, 12 Oktober 2023 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: ilustrasi pemilu serentak

Foto: ilustrasi pemilu serentak

SAAT memantapkan diri menjadi sosok penjaga kemurnian pemilihan umum [Pemilu], secara politis jiwa kita harus bersih dari segala aspek keberpihakan.

Sebab, meski berhadapan dengan sejumlah sahabat dari partai manapun, yang perlu kita jaga adalah emosi liar yang ada di dalam diri kita sendiri.

Emosi liar inilah kerap kali “datang” untuk menawarkan berbagai persoalan yang menyimpang dari kejujuran, agar diri ini bisa terperosok menjadi “pelacur politik” untuk memenangkan pihak tertentu dalam meraih jumlah suara.

Mampukah kita bertahan dalam kondisi yang sangat menggiurkan seperti itu? Terutama berhadapan dengan setumpuk uang yang bisa menggelincirkan ke dalam persoalan paling menjatuhkan harga diri petugas pemantau pemilu.

Baca Juga:  MBG Diantar Pukul 7 Pagi, Orangtua Khawatir Kualitas Makanan

Karena itu, sebelum kita dipercaya mengawal kejujuran terhadap tugas yang diemban, yang pertama harus bisa melawan musuh di dalam diri sendiri.

Musuh paling berat yang kita hadapi itu adalah diri sendiri. Sebab tak sedikit orang-orang yang dipercaya untuk mengawal hasil pemilu, akhirnya terjerembab ke dalam kriminalisasi politik.

Karena itu kita perlu mempertanyakan ke diri sendiri, terkait kejujuran yang kita miliki ini. Sebab baik atau tidaknya hasil pemilu itu tergantung dari kejujuran diri kita sendiri.

Apalagi dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum [PKPU] Nomor 7 tahun 2017, petugas pengawas pemilu harus benar-benar bersih untuk mengawal ketentuan yang berlaku, sesuai peraturan PKPU 7/2017 tersebut.

Baca Juga:  Enam Tersangka Korupsi Fasilitas Kredit BRI Rp1,6 Triliun

Sebab yang bakal kita kawal dalam proses pemilu itu ialah kejernihan suasana pemilu dalam memilih anggota DPR, DPRD, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pemilihan umum itu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, yang dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI].

Di sinilah nilai kejujuran diri kita itu dipertaruhkan. Sebab “serangan politis” berupa nilai uang akan menjorok ke pertahanan diri sebagai petugas yang jujur.

Berita Terkait

Garda Prabowo Balas Tudingan PEDAS dengan Jalur Hukum
Laju 6 Mobil Plat Merah Banyuasin Tanpa Pajak, Periode Berlaku Berbeda dengan STNK !
Nyaris Tertipu Kiriman “Teman Dunia Maya” Afghanistan
Perkara Korupsi “Jaksa Gadungan” Dilimpahkan ke JPU Kejari OKI
Ini Standar Pelayanan Publik Bea Cukai Aceh dengan Tujuh Kategori
135 Calender of Charming 2026 Resmi Diluncurkan
Wabup PALI Buka Bimtek SAKIP 2025
HLHS 2025, Ratu Dewa Raih Tiga Penghargaan Gubernur Sumsel

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:53 WIB

Garda Prabowo Balas Tudingan PEDAS dengan Jalur Hukum

Kamis, 13 November 2025 - 16:33 WIB

Laju 6 Mobil Plat Merah Banyuasin Tanpa Pajak, Periode Berlaku Berbeda dengan STNK !

Kamis, 13 November 2025 - 14:50 WIB

Nyaris Tertipu Kiriman “Teman Dunia Maya” Afghanistan

Rabu, 12 November 2025 - 21:31 WIB

Perkara Korupsi “Jaksa Gadungan” Dilimpahkan ke JPU Kejari OKI

Rabu, 12 November 2025 - 16:31 WIB

Ini Standar Pelayanan Publik Bea Cukai Aceh dengan Tujuh Kategori

Berita Terbaru

Sekretaris, Garda Prabowo Abdullah Hudedy

Banyuasin

Garda Prabowo Balas Tudingan PEDAS dengan Jalur Hukum

Kamis, 13 Nov 2025 - 20:53 WIB

PLN menyalurkan bantuan sambungan gratis listrik bagi 104 Kepala Keluarga [KK] prasejahtera di tujuh desa di Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan [TJSL] bertajuk Tirai Kasi [Terang Bagi Negeri, Kasih untuk Sesama].

Ekobis

PLN Hadirkan Terang bagi Daerah Terpencil di NTT

Rabu, 12 Nov 2025 - 22:16 WIB