akhirnya, wajahMu mencair pada keindahan itu. fajar dan petang hari, serta ribuan burung migran ke beningnya sungai sembilang
dari lanskap cuaca yang indah ke sejumlah kamera; wajah jelitaMu meneduhkan kegelisahan atas patahan budaya di sana-sini
kawasan sembilang, burung-burung pun berdendang dengan cahaya wajahMu dalam senyum itu. aku merangkak dari lahan gambut yang mengurai tumpah bagai rambut perawan ke sungaiMu
maka pada petang dan fajar hari, cahaya kemerahan itu bagai atom. menyimpan kedahsyatan burung-burung pada baju kebudayaan perawan kampung itu
aku berseru atas kedahsyatan wajahMu. indah dan teduh. lanskap cahaya berwarna-warni itu menjadi ribuan semut yang beriring ke fokus pandangan para pendatang
sedangkan ribuan hektar lahan gambut harus mengair bagai rambut perawan; memagari batas-batas keindahan itu dari wajah-wajah culas pengusaha sawit
sebab burung-burung yang mengembangkan sayapNya di kawasan budaya sungai sembilang, masih menghela napas bagi udara negeri ini.
Tirta Bening, 16 Juni 2014