Sastra  

KAPAN KITA BERDEKAPAN KEMBALI, YA RAMADHAN?

Gambar Ilustrasi.net
Gambar Ilustrasi.net

kuntum bunga pun mekar. setelah aroma kembang datang dari kesucian beranda masjid. lalu kucium lenganMu dengan senandung takbiran

malam selepas Ramadan berlalu, Kau tinggalkan surat-surat kesucian dengan segala firman di jalan lengang

banner 468x60

aku tenggelam dalam kejernihan air mata di kedalaman sungai musiMu. kapan kita berdekapan lagi Kekasih?

dari iringan para pentakbir, suara-suara itu bagai gelombang di malam lengang,. gelap bersenandung dalam kesedihan. kapan aku mencuim aromamu kembali, ya Ramadan?

 

Tirta Bening, 4 Juni 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *