3 Tugas Dorong Kebijakan untuk Memelihara Stabilitas Nilai Rupiah

Sebagai bentuk apresiasi terhadap para responden yang telah membantu kelancaran survei dan liaison, Bank Indonesia (BI) wilayah Sumatera Selatan menggelar kegiatan Temu Responden dan Seminar Motivasi 2019 bertempat di Grand Ball Room Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (31/10/2019)
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para responden yang telah membantu kelancaran survei dan liaison, Bank Indonesia (BI) wilayah Sumatera Selatan menggelar kegiatan Temu Responden dan Seminar Motivasi 2019 bertempat di Grand Ball Room Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (31/10/2019)

WIDEAZONE.COM, PALEMBANG — Sebagai bentuk apresiasi terhadap para responden yang telah membantu kelancaran survei dan liaison, Bank Indonesia (BI) wilayah Sumatera Selatan menggelar kegiatan Temu Responden dan Seminar Motivasi 2019 bertempat di Grand Ball Room Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (31/10/2019).

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Perwakilan BI Sumsel, Yunita Resmi Sari dan diikuti tidak kurang dari 450 orang peserta yang terdiri dari responden dan surveyor berbagai survei dan liaison yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel.

banner 468x60

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta kebersamaan yang selama ini telah terjalin antara keluarga besar BI dengan para responden dan juga surveyor di berbagai sektor ekonomi.

“Sebagai bank sentral, BI mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, BI melakukan 3 tugas,” ujar Yunita.

Adapun ketiga tugas tersebut yakni menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Lalu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Dalam pelaksanaan tugas tersebut, diperlukan dukungan data dan informasi yang bersumber dari responden sekalian melalui survei, liaison, pelaporan, dan penyampaian data sehingga peran dari responden dalam setiap survei-survei yang dilakukan oleh BI menjadi sangat vital,” ungkapnya.

Beberapa survei yang rutin dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, diantaranya survei kegiatan dunia usaha, survei harga properti residensial, survei perkembangan properti komersial, survei konsumen, survei penjualan eceran, survei pemantauan harga, dan survei pusat informasi harga pangan strategis.

“Untuk data yang diperoleh berdasarkan hasil survei tersebut dimanfaatkan untuk mendukung berbagai pengambilan kebijakan dan juga program kerja BI, diantaranya adalah kegiatan pengendalian inflasi dengan memanfaatkan data hasil Survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis & survei pemantauan harga yang dilakukan secara harian, mingguan serta bulanan,” jelasnya.

Yunita menambahkan, data hasil survei konsumen yang dilakukan secara bulanan, digunakan BI dalam melakukan proyeksi atas ekspektasi inflasi dan kondisi usaha enam bulan ke depan, hasil proyeksi inilah yang menjadi salah satu indikator dalam melakukan proyesi atas pertumbuhan ekonomi ke depan,

“Sehingga terlihat sekali bagaimana data yang telah Bapak/Ibu sampaikan kepada BI menjadi masukan penting bagi kami dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran untuk terus menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi kita berada di jalur yang positif,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa data dan informasi yang baik dan akurat akan mendukung perumusan kebijakan yang semakin efektif dan tepat sasaran. Selain data hasil survei, BI juga rutin melakukan kegiatan Liaison dalam rangka melengkapi informasi yang mungkin belum tercermin dari survei-survei yang dilakukan.

“Liaison di lakukan secara rutin melalui kegiatan wawancara secara mendalam terhadap sejumlah kegiatan usaha di berbagai sektor ekonomi, hal ini dilakukan untuk melihat kondisi dunia usaha juga dalam rangka melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

Sementara data serta informasi yang terkumpul selain digunakan untuk kepentingan internal BI, juga dapat digunakan bagi keperluan publikasi di luar BI. Kegiatan publikasi ini dilakukan baik dalam bentuk Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) maupun Laporan Perekonomian Provinsi yang dapat diakses secara bebas melalui website BI.

“Besar harapan kami, publikasi tersebut dapat menjadi salah satu masukan bagi pihak terkait, baik Pemerintah Daerah dalam hal merumuskan kebijakan ekonomi daerah, maupun rekan-rekan pelaku usaha dalam melakukan proyeksi bagi usahanya ke depan,” tutupnya.

 

Laporan : De2/Sny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *