Padahal ketika kita membicarakan kematian merupakan bentuk pengolahan pokok pikiran yang cerdas. Sebab nilai paling dekat kepada diri kita itu adalah kematian.
Seorang penyair Chairil Anwar yang ingin hidup seribu tahun pun, hidupnya hanya sekejap. Bahkan Chairil Anwar tak mampu memberontak seperti yang ia ungkap lewat puisi Aku, ..tak seorang kan merayu/ tidak juga kau/ aku ingin hidup seribu tahun lagi.
Manusia itu hidup hanya sebatas simbol untuk melakukan perbuatan baik atau buruk. Sebab pada hakikatnya, perbuatan baik buruk itulah yang akan kita bawa ke yaumil mahsar menghadap Sangmaha Perkasa.
Terkait Ikhwal kematian, Imam Ghazali pernah menanyakan kepada para santrinya di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, “Apa yang paling dekat dengan kita?”.
Meski banyak jawaban dari muridnya tentang ayah-ibu, saudara kandung, teman terdekat, serta hal lain terkait eksistensi diri kita.