WIDEAZONE.com, PALEMBANG | Tenggang rasa antar sesama harusnya menjadi penerapan dalam kehidupan sehari-hari, namun hal itu tidak dirasakan bagi sejumlah warga di Lorong Buay Pramuka Peliung RT 29 Sekip Jaya Palembang, saat ini akses jalan yang selalu dilalui ditutup pemilik rumah.
“Jalan yang selama ini dilewati memang milik keluarga Sitorus, namun sudah dipakai akses jalan, sudah puluhan tahun. Merupakan halaman samping rumah,” ungkap salah satu Pemilik Rumah sekitar, Jumat 5 Desember 2023.
Samingin menyebutkan panjang akses jalan tersebut berkisar kurang lebih 7 meter. Rumah itu sudah sepuluh tahunan lebih tidak ditempati dan rencana akan dijual.
Benar, ujar Samingin, rumah tersebut akan dijual namun bertahun-tahun tak kunjung terjual.
“Namun beberapa hari ini, rumah itu sudah ada pembelinya,” paparnya.
Dia menjelaskan, ini lah awal permasalahan penutupan akses jalan yang selama ini mereka lewati. “Pembeli tersebut tidak mau melakukan pembayaran jika akses jalan tersebut tidak ditutup. Itu yang disampaikan pemilik rumah kepada kami,” jelasnya.
Mendengar permintaan tersebut, Samingin dan beberapa warga lain tersebut melakukan negosiasi dengan pemilik rumah untuk membeli sebagian tanah, supaya mereka tetap bisa melewati akses jalan tersebut.
“Para warga meminta akses jalan 1 x 7 Meter saja, untuk jalan mereka,” ucapnya.
Namun, menurutnya, hal itu tidak bisa direalisasikan oleh pemilik rumah kerena pembeli akan membatalkan jika masih tidak ditutup. “Mau tak mau jalan tersebut tetap ditutup,” ujar dia menirukan ucapan pemilik rumah.
Sudah beberapa kali pertemuan warga dengan pemilik rumah namun tidak ada kesepakatan, pemilik rumah tetap akan menutup akses jalan tersebut.
Pada pertemuan itu, pemilik rumah yang diwakili Iman Sitorus mengatakan selama ini jalan tersebut menghambat penjualan rumah mereka. “Makanya ketika pembelinya ada kami dengan berat hati harus menutup permanen jalan tersebut, kami tidak ingin pembelian tersebut batal,” ucapnya.
Di lain pihak, Samingin dan warga lain, Margono, Taufik, lbu Fatimah dan Yenni tetap bermohon kepadanya untuk tidak ditutup jalan tersebut.
“Kami mohon pihak terkait, pak walikota tolong bantu kami, bantu solusi agar kami bisa menggunakan jalan tersebut, kami tidak minta gratis, kami bayar Pak,” ujar warga setempat.
Hingga berita ini diturunkan, beberapa pihak terkait [Kelurahan maupun pihak berwenang] mendatangi lokasi. [MD-red]